Page 50 - Merancang Metode Penelitian Agraria Lintas Disiplin
P. 50
sampai pertengahan tahun 1960-an telah menciptakan trauma
dan sekaligus kesewenang-wenangan atas nama tanah pada masa
berikutnya. Hampir-hampir tidak berkembang rasionalitas sosial dan
intelektual ketika baik negara maupun ilmuwan berbicara tentang
segala sesuatu yang berhubungan dengan tanah, sehingga berbagai
konsep yang dikembangkan tidak didasarkan pada kenyataan yang
ada. Realitas agraria seakan-akan hanya dihubungkan dengan
pertanian dan perdesaan. Padahal kenyataannya, masalah agraria
juga merupakan sesuatu yang riil ketika berbicara tentang ruang dan
kategori lain seperti: perkotaan, hutan dan industri. Pada akhirnya,
individu maupun kelompok intelektual yang mencoba menjadikan
sektor agraria sebagai substansi material dalam pemikiran dan aksi
kritisnya tidak mendapatkan tempat pada masa orde baru. 29
Setelah berakhirnya orde baru, kondisi situasi, kesempatan
dan tantangan bagi pengembangan studi agraria sangat berbeda
dibandingkan dengan orde baru maupun orde sebelumnya. Dalam
konteks inilah, ragam penelitian agraria bisa dikembangkan secara
lebih lengkap. Wiradi (2009) mengusulkan adanya tiga jenis
penelitian berdasarkan sifat, tujuan dan konteksnya. Pertama adalah
penelitian akademik konvensional. Penelitian serupa ini bertujuan
untuk akumulasi pengetahuan untuk pengembangan ilmu. Pada
tipe penelitian ini, pengambilan keputusan untuk semuanya ada
di tangan peneliti. Kedua adalah tipe penelitian yang berorientasi
kebijakan (policy oriented research). Penelitian ini bertujuan untuk
mempersiapkan, memberi masukan, ataupun mendukung suatu
kebijakan pemerintah serta memantau dan mengevaluasi pelaksanaan
suatu kebijaksanaan pemerintah. Pada tipe penelitian kebijakan,
pilihan metodologi ditentukan oleh peneliti, tetapi keputusan
tentang pilihan tema dan pilihan bentuk laporan atau publikasi ada
di tangan penentu kebijakan (terutama jika penelitian merupakan
‘pesanan’). Ketiga adalah penelitian partisipatoris. Penelitian tipe
29 Lebih lanjut lihat Bambang Purwanto. “Pemikiran Agraria, Hal Penting yang
Terabaikan”. Prolog dalam AN Luthfi. Melacak Sejarah Pemikiran Agraria. Yogyakarta: STPN
Press dan Pustaka Ifada.
Perkembangan Penelitian Agraria di Indonesia 39