Page 49 - Merancang Metode Penelitian Agraria Lintas Disiplin
P. 49
Sebagaimana disebutkan Wiradi (2002), masalah agraria sebagai
suatu topik penelitian merupakan masalah yang sangat luas, berat
dan kompleks, bahkan peka. Hal ini dimungkinkan karena masalah
agraria merupakan masalah yang sudah setua peradaban manusia,
yaitu sejak manusia hidup menetap dan mengembangkan budaya
bercocok tanam. Sementara itu apabila dilihat sebagai isu kebijakan,
tonggak pertama kebijakan agraria adalah apa yang dianggap sebagai
pelaksanaan landreform pertama di dunia yaitu pada masa Solon
(594 SM). White (2006) dalam AN Luthfi (2010) menyebutkan bahwa
kajian agraria merupakan riset dan pengajaran tentang struktur
agraria, sejarah agraria, reforma agraria, kemiskinan pedesaan dan
pembangunan pedesaan.
Perkembangan studi agraria di Indonesia sendiri mengalami
kevakuman selama kurang lebih enam puluh tahun yang lalu ketika
Indonesia baru saja membangun dirinya menjadi negara bangsa
merdeka. Pada masa ini pengetahuan tentang agraria belum menjadi
pengetahuan umum Tidak ada perhatian yang serius untuk
.28
memikirkan berbagai hal yang berkaitan dengan masalah agraria
baik di tingkat negara, maupun akademisi dan praktisi. Keterlibatan
kekuatan politik kiri yang sangat dalam dan luas pada sektor agraria
dikuasai korporasi dan menyisakan petani tunakisma (landless). Kenyataan ini berlangsung
di banyak tempat di Indonesia dan berdampak pada munculnya konflik-konflik agraria
terutama antara petani kecil dengan investor. Penelitian dari lembaga ini menelusuri persoalan
dan kebijakan agraria yang berdampak pada kehidupan di desa, serta kaitan antara akses
terahdap tanah dengan faktor lain di luar kebijakan (semisal pilihan penghidupan bagi petani
terhadap kepemilikan lahan). Kajian-kajian yang dilakukan melingkupi: pemanfaatan lahan,
gerakan petani, pertanian skala kecil, kemandirian pangan, hingga kebijakan pertanian yang
berdampak pada kehidupan petani. Dalam pelaksaan penelitiannya lembaga ini menggunakan
metode kualitatif dan kuantitatif dengan pengumpulan data melalui: wawancara mendalam,
observasi langsung, diskusi kelompok terfokus dan survei. Satu ciri khas yang dimunculkan
dari pelaksanaan riset adalah model live in para penelitinya selama satu hingga tiga bulan
untuk mengamati dan memahami subjek penelitian. Hasil penelitian yang ada dijadikan
sebagai masukan/rekomendasi untuk mendorong perubahan kebijakan yang dilakukan melalui
advokasi dan penguatan jaringan kepada kelompok marjinal, masyarakat sipil, pemerintah,
media massa, indonesianis, kalangan peneliti dan lembaga-lembaga internasional.
28 Sebagaimana dijelaskan AN Lutfi, dkk (2010:6-7), studi agraria dapat dikatakan pernah
‘tertidur’. Sejak tragedi politik 65, banyak pihak mengkait-kaitkan persoalan agraria dengan
komunisme, kajian terhadap isu ini akhirnya meredup selama beberapa tahun (kurang lebih
10 tahun, 1965-1976). Namun secara terpisah-pisah, beberapa orang tetap menekuni kajian ini
dalam tema yang tidak eksplisit. Apa yang mereka lakukan itu pada dasarnya adalah upaya
untuk terus mengusung studi agraria mengingat urgensinya bagi masa depan Indonesia.
38 Merancang Metode Penelitian Agraria Lintas Disiplin