Page 127 - Masalah Pertanahan di Indonesia
P. 127

II.  MASALAH SEWA MENYEWA, SAKAP MENYAKAP TANAH DAN
                HUBUNGAN KERJA DIBIDANG PERTANAHAN PADI SAWAH DI
                JAWA

            A.   SEWA MENYEWA, SAKAP MENYAKAP TANAH SAWAH DI
                PULAU JAWA

            1.  Bentuk-Bentuk Sewa dan Sakap Menyakap di Pulau Jawa
                Beberapa studi kasus di Pulau Jawa menunjukkan di Jawa Barat petani
            menyakapkan tanah lebih banyak dari pada menyewakan, sebaliknya di Jawa
            Tengah dan Jawa Timur petani-petani lebih banyak menyewakan daripada
            menyakapkan tanahnya, tetapi bentuk-bentuk sakap menyakap di Jawa
            Tengah dan Jawa Timur ragamnya lebih banyak daripada di Jawa Barat. Di
            Jawa Barat hanya ada “maro’’, di Jawa Tengah dan Jawa Timur di samping
            maro ada “maro-miring”, “mertelu” dan “moropat”. Petani-petani yang
            menyewa pada umumnya termasuk petani yang relatif lebih kaya (memiliki
            tanah rata- rata lebih luas) sedang petani petani-petani yang menyakap relatif
            lebih miskin (tanah miliknya kecil atau tidak memiliki tanah). Sewa menyewa
            lebih banyak diantara petani yang agak jauh hubungan kekeluargaannya,
            sedangkan sakap menyakap lebih banyak di antara petani yang mempunyai
            hubungan kekeluargaan yang lebih dekat Jangka waktu sewa menyewa pada
            umumnya jelas dan terbatas (dari satu musim sampai 4 tahun). Waktu sakap
            menyakap walaupun tidak ada ikatan kontrak, waktunya seolah-o1ah tidak
            terbatas. Banyak kasus dimana sakap menyakap dapat berlangsung lebih dari
            10 tahun.

            2.  Hak dan Kewajiban dalam Sewa Menyewa
                Penyewa membayar sewa kepada pemilik/penguasa tanah yang besamya
            (absolut) ditetapkan sebelum pengolahan tanah. Pembayaran sewa ada yang
            dilakukan menjelang tanah diolah, ada yang dilakukan setelah atau waktu
            panen dan ada pula pembayaran dilakukan jauh sebelum masa pengolahan.
            Bentuk pembayaran ada yang dengan uang ada pula dalam natura (padi).
            Besarannya sewa berbeda dengan dari satu daerah ke daerah lain, di dalam
            desa yang sama pun sewa tanah dapat bervariasi yang ditentukan oleh: (1)
            kesuburan tanah, (2) keadaan pengairan dan (3) lokasi tanah bila sewa dibayar



                                            92
   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132