Page 124 - Masalah Pertanahan di Indonesia
P. 124

III.  LARANGAN PEMILIKAN TANAH PERTANIAN SECARA
                GUNTAI (ABSENTEE)
                1. Peraturan Pemerintah No. 224  Larangan untuk memiliki tanah
                   tahun 1961 (LN 1961-280)  pertanian yang letaknya di
                   Penjelasan TLN 2322.           kecamatan lain dari pada tempat
                                                  tinggalnya (pasal 5).
                2. Peraturan Pemerintah No. 4, tahun  Penyempumaan ketentuan Pasal
                   1964 (LN 1964-122) Penjelasan  3 PP No. 224 tahun 1961.
                   TLN 2702.
                3. Peraturan Pemerintah No.4 tahun  Pengecualian bagi para Pensiunan
                   1977 (LN 1977-5) Penjelasan  pegawai negeri dari pada larangan
                   TLN 3094.                      untuk memiliki tanah pertanian
                                                  secara guntai.

            IV.  PENGEMBALIAN TANAH PERTANIAN YANG DIGADAIKAN
                1. Undang-undang No. 56 Prp. tahun  Khususnya pasal 7: Pemegang
                   1960 (vide II/I).              gadai tanah pertanian wajib
                                                  mengembalikan tanah  yang
                                                  bersangkutan kepada pemiliknya
                                                  jika gadai itu telah berlangsung 7
                                                  tahun, tanpa hak untuk meminta
                                                  uang tebusan.
                2. Surat keputusan Menteri Pertanian  Menegaskan, bahwa  ketentuan
                   dan Agraria No. Sk. 10/Ka/1963  tersebut berlaku juga terhadap
                   (tgl. 1 Maret 1963).           gadai tanaman keras.

                3. Peraturan Menteri Pertanian dan  Pedoman penyelesaian pengem-
                   Agraria No. 20 tahun 1963.     ba lian tanah pertanian yang
                                                  digadaikan.

                Catatan: Merupakan yurisprudensi tetap Mahkamah Agung, bahwa para
                pihak tidak diperbolehkan mengadakan perjanjian yang menyimpang
                dari ketentuan UU No.56 Prp. 1960. Vide Putusan Mahkamah Agung
                tg1. 6 Maret 1971 No. 180/K/SIP/1970 (Dalam yurisprudensi Indonesia
                Edisi II tahun 1971).



                                            89
   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129