Page 132 - Masalah Pertanahan di Indonesia
P. 132

c.  Total pendapatan dalam   7.028  7.282  13.203  8.712  6.966
                  rupiah (Rp/ha)
                d.  Pendapatan per-HK   88      68      307     132     82
                  (Rp/HK)
             Keterangan:
             1)   Nilai upah andai kata pekerjaan yang harus dilakukan pengedok dilakukan oleh buruh
                lepas. Pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan pengedok lihat Tabel II.
             2)   Upah panen ini akan jatuh pada pengedok bila pengedok memanen sendiri.
             3)   Panen dilakukan penderep, jadi upah ini seolah-olah merupakan upah buruh untuk
                melakukan kewajiban-kewajiban sebagai pengedok (lihat Tabel II.1)


            2.  Motivasi Petani Mengedokkan Tanahnya

                Jelas dari Tabel II.2 di atas bahwa kesempatan mengedok bagi buruh
            tani merupakan jaminan untuk mendapat kesempatan panen dan imbalan
            sebagai pengedok lebih besar jika dibandingkan dengan pendapatan sebagai
            buruh lepas karena kesempatan kerja yang terbatas bagi buruh tani. Petani
            penggarap juga mempunyai beberapa pertimbangan yang menguntungkan
            dengan sistem ngepak-ngedok selagi kelembagaan memberikan kesempatan
            panen kepada siapa saja di waktu panen masih hidup.
                Keuntungan-keuntungan sistem ngepak-ngedok yang dirasakan petani
            penggarap antara lain adalah sebagai berikut:

            a.   Dengan sistem ngepak-ngedok jumlah pemanen akan terbatas karena
                pengedok akan membatasi jumlah pemanen agar dapat menguasai
                seluruh hasil panen yang menjadi haknya. Dengan berkurangnya jumlah
                pemanen, cara memanen akan lebih hati-hati dan padi semakin sedikit
                yang tertinggal atau terbuang dengan demikian hasil seluruhnya akan
                lebih besar. Bila terpaksa harus dibantu buruh panen, pengedok akan
                turut mengawasi para pemanen yang berlaku curang.
            b.  Petani penggarap tidak perlu menyediakan modal cash untuk menggaji
                buruh menanam, menyiang bahkan juga untuk mencangkul di beberapa
                daerah seperti di Desa Kebanggan (Banyumas) dan Desa Cidahu
                (Subang).
            c.   Biasanya bila famili dekat ikut panen, bawon biasanya besar. Hal ini
                dapat dihindarkan dengan mengedokkan tanahnya kepada orang lain.


                                            97
   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137