Page 179 - Masalah Pertanahan di Indonesia
P. 179

(1)   Pengaturan dan pengendalian banjir;

                (2)   Usaha penyediaan air untuk minum dan keperluan rumah tangga
                     lainnya;
                (3)   Usaha penyediaan air irigasi untuk pertanian;

                (4)   Usaha penyediaan air untuk industri dan keperluan kota;
                (5)   Usaha penyediaan air untuk keperluan tenaga listrik;
                (6)   Penyediaan air untuk perikanan darat (baik air tawar maupun air
                     payau); dan

                (7)   Penyediaan air untuk keperluan lain-lain seperti lalu lintas air,
                     rekreasi dan lain- lainnya.
            4.  Dalam kehidupan seperti sekarang ini, dimana perkembangan ilmu
                dan teknologi mempunyai peranan di masyarakat, kebutuhan akan air
                semakin meningkat.
                Demikian juga air buangan dari industri, kota dan lain-lain usaha
                semakin memerlukan perhatian yang mendalam, karena pencemaran atas
                kualitas air baku sudah barang tentu semakin bertambah. Usaha-usaha
                pengendalian pencemaran air perlu pula dilakukan untuk melindungi
                kesehatan para pemanfaat air dan lingkungannya.

            5.  Pengembangan sumber-sumber air dan pembangunan pengairan
                dalam rangka penyediaan air untuk keperluan-keperluan tersebut di
                atas dengan kwantitas dan kwalitas yang memadai, sering diperlukan
                tanah, baik tanah-tanah negara maupun tanah-tanah dengan hak
                perorangan, baik yang berupa hutan maupun tanah-tanah daratan lainya.
                Peraturan-peraturan perundangan mengenai pertanahan sudah banyak
                berdasarkan Undang-undang Pokok Agraria (Undang-undang Nomor 5
                Tahun 1960), namun sering terjadi keadaan di dalam masyarakat yang
                berhubungan dengan masalah pemilikan, penguasaan dan penggarapan
                tanah tidak sesuai dengan apa yang telah ditentukan dalam peraturan-
                peraturan perundangan.
                Hal-hal ini diperkirakan mungkin terjadi karena beberapa sebab, antara
                lain:




                                           144
   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184