Page 37 - Masalah Pertanahan di Indonesia
P. 37

I.   PENDAHULUAN DAN TINJAUAN UMUM

            1.  Masalah pertanahan hendaknya dilihat dalam rangka proses pembangu-
                nan nasional secara menyeluruh. Penggarisan trilogi pembangunan yang
                terkandung dalam Rencana Garis-garis Besar Haluan Negara, yang
                disampaikan oleh Bapak Presiden Republik lndonesia kepada Sidang
                Umum Dewan Perwakilan Rakyat pada tanggal 16 Agustus 1977, dalam
                hakikatnya menyangkut tiga dimensi yang kait-mengait satu dengan
                yang lainnya dalam proses pembangunan: pertumbuhan ekonomi,
                pem bagian pendapatan yang lebih adil dan merata serta kestabilan
                dalam usaha perkembangan masyarakat.  Tujuannya ialah agar laju
                pertumbuhan ekonomi pada tingkat yang cukup tinggi mencerminkan
                peningkatan produksi yang semakin meluas di berbagai bidang dan
                ragam kegiatan masyarakat. Dalam proses tersebut supaya juga pola
                penggunaan sumber daya produksi (productive resources) diarahkan
                pada pemenuhan serangkaian kebutuhan dasar (pangan, sandang,
                pemukiman, pendidikan dan kesehatan) bagi jumlah penduduk yang
                semakin bertambah, maupun pada penciptaan lapangan kerja produktif
                bagi angkatan kerja yang semakin besar. Pola pertumbuhan ekonomi dan
                pola penggunaan sumber-sumber daya produksi seperti yang dimaksud
                itu dapat melancarkan terselenggaranya pola pembagian pendapatan
                nasional secara lebih adil dan merata. Bila kebutuhan dasar bagi rakyat
                penduduk terpenuhi dan pekerjaan produktif terciptakan bagi angkatan
                kerja, maka taraf hidup untuk sebagian besar penduduk akan meningkat,
                baik dalam arti tingkat hidup maupun dalam arti mutu kehidupan.
                Satu sama lain itu berarti bahwa bagian yang semakin banyak dari hasil
                produksi masyarakat diterima oleh sebagian besar rakyat penduduk.
                Peningkatan produksi yang disertai oleh pembagian hasilnya (pendapatan)
                yang lebih adil dan merata akan menjaga suasana kestabilan masyarakat
                dalam proses pembangunan, sehingga dengan demikian juga dapat
                memantapkan ketahanan nasional.

            2.  Perkembangan yang dikehendaki dan seperti yang terungkapkan di atas
                secara pokok, berdasarkan pemanfaatan, pemeliharaan dan pengamanan
                sumber-sumber daya produksi (manusiawi maupun alamiah) dengan


                                            2
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42