Page 38 - Masalah Pertanahan di Indonesia
P. 38

pengembangan ilmu pengetahuan dan penggunaan teknologi yang
                tepat.

                Sumber daya tanah dan sumber daya air merupakan sumber-sumber
                daya  produksi  yang  utama.  Sebagaimana  halnya  dengan  jenis-jenis
                sumber kekayaan alam lain pada umumnya, letak tersedianya luas tanah
                dan sumber air tidaklah selaras (tidak kongruen) dengan penyebaran
                penduduk diantara wilayah kepulauan Tanah Air kita.
                Di sebagian wilayah negara kita kepadatan penduduk dan perimbangan
                jumlah penduduk terhadap luas tanah (man-land ratio) sudah sedemikian
                rupa, sehingga tanah dan air harus dianggap sebagai sumber-sumber
                daya produksi yang semakin langka. Keadaan tersebut dialami terutama
                di pulau-pulau Jawa, Madura dan Bali, tetapi juga sudah mulai terlihat
                di beberapa pusat pemukiman di bagian-bagian lain wilayah  Tanah
                Air. Kelangkaan termaksud harus diartikan secara kuantitatif (luas areal
                yang semakin sempit dan terpencar) maupun kualitatif (mutu dan
                kesuburannya menurun oleh karena daya dukungannya berkurang
                sebagai akibat ekologis yang berlebihan).

            3.  Ditinjau dari segi sosio-politik masalah pertanahan apabila dibiarkan dan
                tidak ditangani secara tuntas di negara agraris seperti Indonesia, maka hal
                itu dapat menjadi sumber pokok untuk meningkatnya keresahan agraris,
                baik secara tertutup/terselubung ataupun terbuka. Keresahan agraris tadi
                biasanya disebabkan karena kurang terasanya keadilan sosial sehubungan
                dengan pemilikan, penguasaan dan penggarapan tanah. Hal ini sering
                diperkuat oleh keadaan struktur agraria (agrarian structure) yang sejak
                zaman penjajahan belum berubah ataupun disesuaikan dengan tuntutan-
                tuntutan pembangunan negara. Lagipula dalam banyak hal pelaksanaan
                hukum masih kurang efektif, hal mana sering diistilahkan dengan kurang
                “law enforcement” daripada perangkat hukum negara.
                Keadaan sebagaimana dilukiskan di atas menimbulkan di kalangan
                petani-petani, khususnya yang tidak berkecukupan tanah garapan,
                perasaan  ketidak-pastian  dalam  kehidupan  ekonomi  masyarakat
                (economic insecurity) justru karena tanah merupakan modal pertanian
                yang sangat penting. Apabila segala sesuatu itu dibiarkan berlarut-larut


                                            3
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43