Page 433 - Mozaik Rupa Agraria
P. 433
Dengan begitu, isu yang lebih penting digelorakan dari
implementasi pupuk organik adalah urusan keberdayaan
dan optimisme. Pandangan terkait kedaulatan petani atau
komunitasnya dalam memproduksi saprodi dan tentang
bagaimana mengembalikan kepercayaan diri mereka pada asupan
gizi tanaman racikan sendiri. Jika perjuangan itu berhasil maka
usaha-usaha pihak luar entah itu penyelenggara negara atau
pemilik kapital dalam mengikis kemerdekaan petani dapat
dikurangi.
Dengan merebaknya pemanfaatan pupuk berbahan lokal baik
itu padat atau cair, maka syarat-syarat teknis, legal dan kapital
dalam produksi nutrisi yang selama ini hanya mampu dipenuhi
kaum bermodal tidak lagi membatasi petani. Mereka bisa sesuka
hati membuat dan menggunakan kompos atau POC (pupuk
ogranik cair) untuk bertani. Teknologi yang telah terdesentralisasi
ini memungkinkan derajat petani meningkat dalam ekosistem
industri pertanian. Tidak lagi sebagai objek atau pasar saprodi
tapi juga mampu menjadi subjek yang berdaya
Di samping itu, kedaulatan tersebut seringkali berkaitan
dengan urusan hidup dan mati. Kalau tidak percaya, silahkan
sambangi mereka yang bergantung pada pupuk kimia subsidi. Bagi
golongan ini, tidak ada pilihan lain selain menanti belas kasihan
penguasa negeri yang kadang tidak jelas lebih berpihak kepada
pemodal atau kaum tani. Kalaupun kasusnya adalah kelompok
berada, tidak sedikit cerita di mana mereka harus bersusah payah
mencari walau harus menebusnya dengan harga tinggi.
Oleh karena itu, bagi saya isu pupuk organik adalah urusan
ideologi. Ketika petani telah memiliki atau mengelola aset agraria
namun kemampuan mereka mengaksesnya secara optimal
dihalangi aksi korporasi maka di situ pertarungan pupuk kimia
vs organik tidak sesempit faktor teknis. Upaya mengadvokasi dan
420 Mozaik Rupa Agraria: Dari Ekologi Politik hingga Politik Ruang