Page 438 - Mozaik Rupa Agraria
P. 438
Asal-usul ilmu, teori pengetahuan, jejak zaman, situasi politik,
kekuatan logistik, logika yang bekerja, relasi kuasa, karakter
orang-orang, kecenderungan pilihan-pilihan. Keahlian dan
kesenangan yang membawa keuntungan, yaitu aku jadi banyak
tahu. Pengetahuan membuatku mampu melakukan banyak hal.
Pada gilirannya, pengetahuan jadi semacam candu. Dengan haus
dan rakus aku menelan cerna berbagai informasi, agar mengisi
dan membentuk tubuhku, tubuh pengetahuan. Pengetahuan
adalah pangkal kekuasaan. Dengan kata lain, hasratku pada
pengetahuan adalah hasrat untuk berkuasa. Lalu pada gilirannya,
aku berdaya menentukan kebenaran.
Aku mengetahui, maka aku berkuasa!
Ini tahun ke-10, dan aku belum jenuh. Sebab mereka,
manusia-manusia pasir itu, juga masih kukuh, tak jatuh-jatuh.
Satu butirnya telah bersarang di pelupuk mata seorang raja,
majikanku. Siapa dapat lepas dari kelilipan tanpa bantuan?
Sebutir pasir itu membuat Baginda berang, meradang siang
malam, sebutir pasir besi yang menolak diubah jadi kepingan
baja; yang bertahan sebagai media tanam untuk berhektar-
hektar hortikultura; yang meneguhkan sejarah lewat tradisi saling
berkisah, yang dituturkan, ditularkan, diturunkan, di tanah Jawa,
di tepi lautan Hindia.
Sesungguhnya, kisah-kisah itu tak tertampung ingatanku.
Tapi, aku punya sebilah pena. Penaku adalah mata panah yang
melintasi waktu, merekam jejak zaman, menorehkan segala yang
disimpan ingatan dan yang dilahirkan pikiran. Penaku adalah
cahaya, dan mereka—serta kisah-kisahnya, tak lebih bayangan
dari benda-benda yang ditimpa olehnya. Tanpa penaku dan
juga tinta, tak mungkin kisah ini kutuliskan. Setitik tinta akan
membangunkan pikiran berjuta orang.
Gerakan dan Perjuangan Agraria 425