Page 443 - Mozaik Rupa Agraria
P. 443

merapuhkan tradisi yang sudah mengalami korosi karena Baginda
           hanya punya putri. Ini bukan kekuasaan matriarki, maka putri tak
           diijinkan jadi pilar dan pondasi bangunan kekuasaan laki-laki.
               Siapa pun boleh berspekulasi, ketamakan majikanku timbul
           karena  rengekan  anak  dan  istrinya. Tidak,  tidak sama sekali.
           Kebanyakan orang  percaya,  tiada  ladang  yang  bebas gulma.
           Itu mitos,  yang benar  gulma  ada karena benih. Selama  ada
           benih  gulma, ia  akan  tumbuh. Begitu juga ketamakan. Untuk
           mementingkan diri-sendiri, seseorang tak perlu diprovokasi.
               Dari negeri Kangguru, ketamakan itu berkecambah.

               Sepucuk  surat  datang ke  Baginda. Mengabarkan  betapa  ia
           seorang yang kaya raya dan dapat menjadi lebih kaya, apabila ia
           membangunkan harta  yang masih  tertidur. Uang  akan bekerja
           untuknya, lalu berduyun-duyun kembali  dalam jumlah hampir
           tak terhitung. Kandungan besi, titanium, dan vanadium di unduk
           gurun diterka, dengan penegasan bahwa seluruh wilayah adalah
           miliknya. Manusia pasir hanya penumpang gelap dari zaman ke
           zaman. Mereka tak layak tetap tinggal.

               Menyingkirkan  manusia  pasir dari  unduk gurun  bagaikan
           menceraikan natrium dan klorida dalam senyawa garam. Natrium
           gampang meledak tersentuh air, sedangkan klorida gas beracun.
           Tetapi itu harus  ditempuh jika Baginda hendak mengubah
           butiran  besi di  unduk  gurun menjadi  baja, menyedot  titanium
           dan  vanadium  untuk industri  alat  perang masa kini. Baginda
           memang berjari Midas,  apa  pun  yang  disentuhnya menjelma
           emas. Tapi Baginda  tetap membutuhkan Alkemis yang mampu
           merawat kepatuhan para hamba; membuat perlawanan menjelma
           ketundukan; mengubah kemenangan lawan menjadi kekalahan.
           Ada banyak cara untuk itu, yang Baginda tak tahu dan tak mampu
           melakukannya,  termasuk  bagaimana  melakukan  pembantaian
           yang paling manusiawi. Untuk alasan itulah, aku ada.


           430    Mozaik Rupa Agraria: Dari Ekologi Politik hingga Politik Ruang
   438   439   440   441   442   443   444   445   446   447   448