Page 11 - Kembali ke Agraria
P. 11

Usep Setiawan

            lainkan keyakinan hidup yang hanya satu-dua inci saja di bawah
            garis ketauhidan. Diyakini, memperjuangkan reforma agraria seja-
            tinya tugas kekhalifahan manusia di bumi dan jalan menuju surga.
            Untuk itu, penulis menginsyafi, reforma agraria hanya mungkin
            mewujud jika ada komitmen kuat dan nyata dari banyak pihak. Awal-
            nya didongkrak oleh kebutuhan dan inisiatif rakyat di bawah, kemu-
            dian gayung bersambut dengan komitmen politik para pemegang
            kuasa Negara. Reforma agraria ialah agenda bangsa, bukan kepen-
            tingan satu-dua kelompok semata.
                                         ***
                Kita harus kembali ke agraria karena telah terlalu lama Indone-
            sia mengabaikannya. Bangsa ini memerlukan perwujudan keadilan
            agraria sebagai realisasi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indone-
            sia. Aneka persoalan klasik maupun kontemporer kian menunjukkan
            relevansi dan urgensi pelaksanaan reforma agraria. Awetnya ketim-
            pangan struktur agraria, maraknya konflik agraria, kerusakan ling-
            kungan hidup, serta tingginya kemiskinan dan pengangguran di
            Tanah Air merupakan gunungan masalah yang harus ditumpas oleh
            reforma agraria.
                Jika saat KPA dideklarasikan (1994), reforma agraria masih
            berupa wacana yang dibangkitkan kembali oleh para aktivis gerakan
            sosial saja, kini ia telah didiskusikan terbuka di berbagai forum. Refor-
            ma agraria makin sering menghiasi media massa. Berita atau artikel
            tentangnya kini tak susah lagi ditemukan. Gagasan dan gerakan refor-
            ma agraria terus mengalami perkembangan dinamis dan mendekati
            awal realisasinya, bergerak dari wacana ke praktek. Seiring itu,
            kebangkitan serikat tani, nelayan, buruh dan masyarakat adat kian
            menggeliat, tumbuh menjamur dan bergairah mendongkrak reforma
            agraria lewat arus bawah. Muncul harapan baru di tengah buramnya
            nasib petani, pertanian dan agraria.
                Dalam merespon berbagai perkembangan politik dan kebijakan
            serta situasi dan kondisi agraria aktual, sesekali penulis menyem-
            patkan diri menuangkan gagasan di media massa. Isinya tak melulu


            x
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16