Page 253 - Kembali ke Agraria
P. 253
Pikiran Rakyat, 4 April 2006
Repot Karena Freeport
EDIA massa mengabarkan geger kasus PT Freeport Indone
Msia yang kian meruncing. Aksi massa di depan kampus Uni-
versitas Cenderawasih, Abepura, Jayapura hari Kamis (16/3/06)
mengakibatkan empat aparat tewas dan 19 lainnya luka-luka. Dari
pihak massa, empat orang luka-luka, dan 40 orang lainnya ditahan.
Penulis menyorot tendensi pelanggaran HAM dalam kasus
Freeport dari kronologis masuknya PT Freeport (Juni 1966). Ketika
itu, Freeport Sulphur melakukan negosiasi dengan pemerintah untuk
melakukan penambangan di Irian bagian barat. Pada Maret 1967, PT
Freeport Indonesia Incorporated (PT FII) menandatangani kontrak
karya (KK) untuk usaha penambangan di wilayah pegunungan Jaya-
wijaya Selatan, tepat di Gunung Erstberg dan sekitarnya.
Sejak awal rakyat Papua menebar protes yang terutama dari
masyarakat adat yang sudah hidup ratusan tahun sebelumnya. Sum-
ber protes terkait digunakannya konsepsi hak menguasai negara yang
mendelegitimasi penguasaan agraria masyarakat sehingga mereng-
gut sumber penghidupan rakyat. Terjadi pula pengambilan kepu-
tusan yang tak demokratis dalam penetapan usaha tambang di wila-
yah mereka.
Dalam konteks perebutan sumber agraria, negara (pemerintah)
memiliki andil besar dalam pelanggaran HAM. Hal ini sejalan dengan
laporan investigasi Komnas HAM terhadap tendensi pelanggaran
HAM dalam kasus Freeport (1995). Laporan tersebut sampai pada
234