Page 254 - Kembali ke Agraria
P. 254
Kembali ke Agraria
kesimpulan telah terjadi pelanggaran HAM di sana, yang meliputi:
pembunuhan indiskriminatif, penganiayaan, dan perlakuan yang
merendahkan martabat manusia, penangkapan tidak berdasarkan
hukum dan penahanan yang semena-mena, penghilangan orang,
pengawasan yang berlebih-lebihan, serta perusakan harta milik yang
dilakukan oleh aparat keamanan.
Laporan di atas diperkuat hasil studi Dianto Bachriadi (1997-
1998) yang menyuguhkan fakta: dilanggarnya hak untuk menentukan
nasib sendiri, pemaksaan alih fungsi lahan; dilanggarnya hak untuk
hidup; penghilangan orang dan penangkapan secara sewenang-we-
nang; hilangnya hak untuk bebas dari rasa takut; hilangnya hak
untuk tidak mendapatkan penyiksaan atau tindak kekerasan.
Dalam kasus Freeport, Dianto juga menemukan pencabutan hak
seseorang atas sumber penghidupan subsistensinya; kehilangan hak
anak-anak untuk mendapatkan perlindungan, dan lenyapnya stan-
dar kehidupan yang layak serta pencapaian tingkat kesehatan yang
optimal. Saat baru mulai, PT Freeport menginvestasikan modalnya
US$ 75 juta dengan areal wilayah KK seluas 100.000 hektare. Kini
aset PT Freeport membengkak jadi sekitar US$ 3 miliar dengan luas
areal konsesi berlipat 260 kali menjadi 2,6 juta hektare—berdasarkan
KK yang ditandatangani 1991. Areal wilayah KK ini membentang
dari pegunungan Weyland di bagian Barat, Membramo sampai pegu-
nungan Bintang Timur pada garis perbatasan antara Indonesia
dengan Papua Nugini—alangkah luasnya!
Di dalam areal seluas itu, terdapat gunung Grastberg yang diya-
kini mengandung 51,8% kandungan emas yang ada di seluruh Indo-
nesia. Dapat dibayangkan jumlah kekayaan yang akan diraup dari
sana. Banyak pihak telah menunjukkan fakta tentang usaha tambang
emas tersebut telah menginjak-injak rasa keadilan. Bagaimana tidak,
Indonesia yang pemilik kekayaan mesti mencicipi sedikit (sekira 12%)
keuntungan dibanding yang diperoleh perusahaan (tak kurang dari
88%). Apalagi pendapatan dan kesejahteraan rakyat setempat, bukan-
nya untung malah buntung.
235