Page 257 - Kembali ke Agraria
P. 257
Usep Setiawan
mengalami banyak kesulitan dalam menjalankan pembaruan agraria.
Disadari masih ada inkonsistensi antara hukum dengan penerapan-
nya. Kedua, periode 2004-2009, Indonesia meletakkan revitalisasi per-
tanian sebagai salah satu prioritas pembangunan ekonomi nasional
yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat sekaligus
membangun fundamental ekonomi yang kokoh. Ini juga dimaksud-
kan sebagai strategi dalam mengatasi pengangguran, kemiskinan
dan ketidakmerataan pembangunan.
Ketiga, dalam semangat itulah delegasi Indonesia mendukung
untuk melaksanakan pembaruan agraria dan pembangunan pede-
saan. Keempat, melalui ICARRD, delegasi Indonesia mengharapkan
dapat membangun kerja sama strategis dengan berbagai negara untuk
menjalankan pembaruan agraria dan pembangunan pedesaan mela-
lui berbagi pengalaman, dialog konstruktif dan sistematis.
Laporan nasional
Setiap negara peserta konferensi menyusun laporan nasional.
Dalam laporan nasional delegasi Indonesia, dipaparkan sejumlah
substansi yang dianggap penting sebagai bahan refleksi dan pembe-
lajaran bersama. Laporan Indonesia meliputi: Pertama, sikap Indone-
sia berkaitan dengan penyelenggaraan ICARRD 2006; gambaran
umum tentang Indonesia, dan; landasan filosofis pembaruan agraria
dan pembangunan pedesaan di Indonesia.
Kedua, gambaran umum permasalahan agraria, membedah ke-
timpangan pemilikan dan penguasaan tanah; alih fungsi tanah
pertanian ke non-pertanian, dan konflik agraria. Ketiga, kebijakan
pembaruan agraria dan pelaksanaannya, yang menguraikan: pelak-
sanaan pembaruan agraria, dan pembangunan pertanian dan pede-
saan. Keempat, agenda pembaruan agraria dan pembangunan pede-
saan di Indonesia; agenda pembangunan pertanian; agenda pemba-
ruan agraria, dan; hubungan antara keduanya. Kelima, pada bagian
penutup ditegaskan pembaruan agraria dan pembangunan pedesaan
sebagai pekerjaan besar yang membutuhkan komitmen berbagai
238