Page 412 - Kembali ke Agraria
P. 412
Sinar Harapan, 13 Februari 2009
Reforma Agraria Yudhoyono Gagal?
ORAN ini pernah mengabarkan, “Reforma agraria gagal, 24
Kjuta petani terancam kehilangan lahan.” Revitalisasi pertanian
yang dijanjikan Presiden Yudhoyono juga telah gagal dipenuhi, hing-
ga menjelang akhir kekuasaannya. Masalah reformasi lahan perta-
nian (landreform), yaitu distribusi lahan untuk petani tanaman
pangan, praktis tak terselesaikan.
Padahal, Yudhoyono telah berkomitmen melaksanakan reforma
agraria. Revitalisasi hanya slogan dan seolah tidak ada harapan un-
tuk mencapai landreform itu. Padahal, hanya Presiden yang dapat
memulainya, karena upaya reformasi itu melibatkan lintas sektoral
(Sinar Harapan, 21/01/09).
Komitmen politik pemerintahan yang dipimpin Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono dan Wapres Jusuf Kalla untuk melaksanakan
reforma agraria terbukti masih jauh dari memadai. Misalnya, sinya-
lemen yang dicetuskan Presiden Yudhoyono (31 Januari 2007) tentang
keinginan mendistribusikan jutaan hektare tanah bagi rakyat miskin,
hingga kini masih jauh panggang dari api.
Di lain pihak, sejumlah regulasi, kebijakan dan program pem-
bangunan yang dijalankan pemerintah masih saja cenderung mene-
gasikan agenda-agenda pokok reforma agraria dan tidak cukup res-
ponsif untuk menangani dan menyelesaikan ribuan kasus sengketa
dan konflik agraria yang memperhadapkan rakyat miskin dengan
pemodal besar yang disokong aparatus negara.
393