Page 408 - Kembali ke Agraria
P. 408

Sinar Harapan, 14 Oktober 2008








                     Desa Sekedar Jadi Tempat Mudik








                   ELUM lama ini, 24 September 2008 petani Indonesia merayakan
               BHari Tani Nasional yang disusul Hari Raya Idul Fitri 1429 H.
               Hari kemenangan, sebagaimana tradisi, dirayakan kebanyakan or-
               ang Indonesia dengan mudik ke kampung halaman, berkumpul
               bersama sanak famili dan berbagi kebahagiaan dengan handai taulan.
                   Fenomena mudik lebaran yang secara kasat mata memperton-
               tonkan mengalirnya penduduk dari kota ke desa secara temporal,
               menjadi indikator bahwa kota telah menghisap tenaga produktif dari
               pedesaan sehingga desa hanya sekedar jadi tempat mudik untuk
               kemudian ditinggalkan kembali, dan akan dijenguk kembali pada
               lebaran tahun berikutnya. Begitu seterusnya.
                   Orang desa berbondong mengadu nasib ke kota disebabkan per-
               temalian faktor internal dan eksternal desa. Urbanisasi dapat dise-
               babkan daya tarik kota yang menjanjikan lebih banyak peluang
               meningkatkan kualitas hidup masyarakat (pull factor), atau bisa juga
               karena desa tak lagi bisa diharapkan mensejahterakan (push factor).
                   Sebuah fenomena sosial belum lama ini mencuat yang mengge-
               napi kecenderungan merosotnya sektor pertanian dan bangkrutnya
               pedesaan. Koran-koran mengabarkan, hasil seleksi nasional masuk
               perguruan tinggi tahun 2008 menyisakan 2.894 kursi kosong pada
               program studi pertanian dan peternakan di 47 perguruan tinggi nege-
               ri. Kasat mata nampak minat kaum muda terhadap pertanian begitu
               rendah.

                                           389
   403   404   405   406   407   408   409   410   411   412   413