Page 405 - Kembali ke Agraria
P. 405

Usep Setiawan

            pemanasan global (global warming) terkait peran ilmu ekonomi perta-
            nian dalam dinamika penggunaan lahan pertanian dengan kesejah-
            teraan petani. Menantang pemikiran mengenai pembangunan perta-
            nian integratif berwawasan lingkungan dan pasar, serta sajian ekono-
            mi pedesaan, dinamika sumber daya alam dan reforma agraria di
            Indonesia.
                Kupasan ekonomi pertanian dalam dinamika bisnis, perda-
            gangan dan pembiayaan, dikaitkan dengan serbuan impor pangan,
            yang minim perlindungan di era liberalisasi. Peranan dan pengem-
            bangan hortikultura melalui pendekatan klaster dan contract farming,
            serta pembiayaan pertanian dalam dinamika ekonomi pertanian
            melalui pembangunan lembaga keuangan mikro berkelanjutan bagi
            pelaku usaha pertanian.
                Ekonomi pertanian dan revitalisasi pertanian erat kaitannya
            dengan kesejahteraan petani. Posisi ekonomi pertanian dalam era
            revitaliasi pertanian melalui harmonisme mikroekonomi dengan
            makrokebijakan. Dikupas pula ekonomi pertanian dalam era revita-
            lisasi pertanian yang dikembangkan pemerintah sekarang dan sum-
            bangan akademik kajian ekonomi pertanian.


            Persoalan Negara
                Kembali ke pertanyaan awal yang jadi judul buku, mungkinkah
            petani sejahtera? Jawabannya, bergantung pada sejauh mana bangsa
            ini punya pengetahuan, kemauan, dan kemampuan menyediakan
            berbagai prasyarat dan strategi jitu dalam mewujudkan kesejahteraan
            kaum tani. Apa prasyaratnya dan bagaimana strategi menghadirkan
            prasyarat tersebut, sehingga kesejahteraan petani tak lagi sekadar
            kemungkinan, melainkan menjadi kenyataan? Untuk itu, penting
            memosisikan pertanian sebagaimana ditegaskan Agus Pakpahan
            (2008), bahwa pertanian harus dipandang sebagai persoalan negara,
            bukan sekadar persoalan sektoral, mengingat kehidupan pertanian
            akan menentukan mati-hidupnya suatu negara.
                Kita tengah dihadapkan pada banyaknya tantangan dan bahkan


            386
   400   401   402   403   404   405   406   407   408   409   410