Page 400 - Kembali ke Agraria
P. 400
Pikiran Rakyat, 24 September 2008
Pengusaha dan Petani
ETIKA kita mengenang Hari Tani Nasional atau Hari Agraria
KNasional (24 September 2008), bangsa ini dihantui krisis
pangan dan energi yang amat memprihatinkan. Pemerintah, di anta-
ranya melalui Dewan Ketahanan Pangan dan Badan Ketahanan
Pangan mencoba memformulasi kebijakan komprehensif untuk
menjaga dan meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Masyarakat umum di tataran akar rumput, melalui berbagai
kelembagaan sosial yang dimilikinya mencoba terus bertahan dari
ancaman krisis pangan dan energi yang sedang menggejala secara
global itu. Penghematan dan solidaritas sosial di masyarakat menjadi
strategi efektif dalam mencegah dampak buruk dari krisis yang
merongrong.
Kalangan pengusaha pun tak mau ketinggalan. Misalnya, artikel
Arifin Panigoro di sebuah media menandaskan, “Untuk mengatasi
krisis pangan, gagasan yang akan segera saya uji coba adalah pemi-
likan lahan penuh oleh warga setempat meskipun yang membeli lahan
itu pengusaha.” Selain itu, petani dibantu biaya mendirikan perse-
roan terbatas atas nama petani, pelatihan manajemen dan bibit yang
diperlukan. Hasil panen dijual sesuai harga pasar kepada mitra usa-
ha yang memberikan modal kerja.
Bagi Panigoro, dengan model ini petani bertransformasi dari
petani tanpa lahan jadi “pengusaha” lokal sektor pertanian. Ini model
landreform yang akan meningkatkan taraf hidup masyarakat
381