Page 404 - Kembali ke Agraria
P. 404

Suara Pembaruan, 24 September 2008








                     Memastikan Kesejahteraan Petani
               (Refleksi Hari Tani Nasional, 24 September 2008)








                   EIRING dengan kabar krisis pangan dan kusutnya sektor
               Spertanian, Hari Tani Nasional 24 September 2008 diselimuti per-
               tanyaan, bagaimana masa depan nasib petani kita? Dalam khazanah
               ilmu ekonomi pertanian, kesejahteraan merupakan variabel sentral.
               Keberhasilan atau kegagalan suatu kebijakan tercermin dari arah
               perubahan indikator kesejahteraan yang digunakan, apakah mening-
               kat atau menurun. Baik-buruknya sistem pengelolaan dan peman-
               faatan sumber daya alam tercermin dari meningkat atau menurunnya
               indikator kesejahteraan rakyat.
                   Tinggi-rendahnya pendapatan petani, merata-timpangnya dis-
               tribusi pendapatan petani versus nonpetani, lestari-terdegradasinya
               kondisi sumber daya pertanian, mengindikasikan berhasil atau gagal-
               nya kebijakan pembangunan pertanian. Pemikiran utuh mengenai
               masa depan kesejahteraan petani dapat kita telusuri dalam buku
               berjudul, Mungkinkah Petani Sejahtera? (Brighten Press, Bogor, Januari
               2008). Politik pertanian dalam sistem politik ketatatanegaraan dikupas
               pada bagian pertama buku ini. Dielaborasi arah perkembangan masa
               depan ekonomi pertanian Indonesia dan konsentrasi industri dan
               pasar tidak sempurna di sektor pertanian. Digagas jalan menuju ke-
               daulatan pangan dan tantangan dari siklus politik dan respons per-
               tanian.
                   Ekonomi pertanian dalam dinamika sumber daya alam dan

                                           385
   399   400   401   402   403   404   405   406   407   408   409