Page 421 - Kembali ke Agraria
P. 421
Usep Setiawan
soalan struktural yang belum terselesaikan, seperti: kemiskinan yang
merata di pedesaan serta di perkotaan, tingginya angka penganggu-
ran, terjadinya krisis ekologi, krisis pangan, krisis energi, serta tinggi-
nya intensitas konflik agraria yang disertai dengan pelanggaran hak
asasi manusia, dan lain-lain. Belum lagi, ancaman krisis ekonomi glo-
bal yang bermula dari krisis finansial di negara-negara maju. Dapat
dipastikan bahwa konsekuensi dari krisis ini akan semakin memper-
parah dan mempersulit kehidupan kaum tani, buruh, nelayan, masya-
rakat adat, warga miskin kota, dan rakyat yang berpenghasilan rendah.
Kemandekan ekonomi di pedesaan dan sektor pertanian adalah
gejala umum yang menandai de-agrarianisasi, yang bercirikan sema-
kin menyempitnya lahan rumah tangga pertanian dan meluasnya
penguasaan tanah untuk usaha perkebunan, kehutanan, dan pertam-
bangan. Hasil pertanian menjadi unsur tambahan dari keseluruhan
kehidupan rumah tangga petani, melemahnya identitas politik petani
berhadapan dengan kekuatan dan pengaruh ekonomi neoliberal, serta
semakin membesarnya laju arus urbanisasi. Sedangkan kemandekan
sektor industri ialah gejala de-industrialisasi, yang ditandai melam-
batnya pertumbuhan sektor industri yang diikuti rendahnya penye-
rapan tenaga kerja di sektor industri.
Menuju solusi
Dalam konteks inilah kita perlu reforma agraria sebagai gerakan
yang bertujuan untuk mencapai keadilan sosial dan ekonomi melalui
penataan sumber-sumber agraria, yaitu keadaan di mana tidak dite-
mukan konsentrasi penguasaan, penggunaan, pemanfaatan, serta
pemeliharaan sumber-sumber agraria yang melahirkan akumulasi
dan monopoli kekayaan pada segelintir orang.
Reforma agraria sebagai jalan perubahan sosial, ekonomi, politik,
dan budaya untuk mencapai keadilan, kemakmuran, dan kesejahte-
raan bagi rakyat Indonesia (amanat konstitusi) telah menjadi kesepa-
katan dan ketetapan dari pelaku gerakan reforma agraria di Indone-
sia melalui “Deklarasi Pembaruan Agraria 1998” yang kemudian dite-
402