Page 174 - MP3EI, Masterplan Percepatan dan Perluasan Krisis Sosial-Ekologis Indonesia
P. 174

164     Di Atas Krisis Sosial-Ekologis Semacam Apa
               Megaproyek MP3EI Bekerja?



                                   Akhir

                                   Kehadiran Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei mesti dibaca dari sejarah panjang perkebunan kelapa sawit di Sumatera
                                   Utara. Perkebunan di Indonesia harus dilihat dari corak produksi perkebunan, kebijakan politik negara, dan bagaimana
                                   perkebunan melakukan kontrol atas tanah dan buruh. Ekspansi perkebunan sawit bagaimanapun menciptakan perubahan
                                   kontrol atas tanah dan buruh.

                                   Hilirisasi produk sawit dan penciptaan kawasan industri sawit yang dalam kampanye pemerintah akan meningkatkan
                                   pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat, pada kenyataannya berdiri di atas perampasan tanah rakyat dan eksploitasi
                                   buruh perkebunan yang nasibnya dari waktu tetap tidak pernah berubah. Sebagaimana dituliskan di awal, KEK Sei Mangkei
                                   merupakan proyek hilir kapital tandan sawit lanjutan dari perampasan tanah skala luas dan telah berlangsung lama, dengan
                                   buruh---faktor yang selalu diabaikan dan dieksploitasi---sebagai basis pemikul utama roda kapital ini selama ratusan
                                   tahun lamanya.[]



                                   Catatan:
                                   1.    Data BPS.
                                   2.    Lihat Marcus Colchester dkk. 2006. Tanah Yang Dijanjikan, Minyak Sawit dan Pembebasan Tanah Di Indonesia : Implikasi Terhadap
                                      Masyarakat Lokal dan Masyarakat Adat, hlm 29. Bogor: FPP, SW, HuMA , WAC.
                                   3.    Lihat kasus pengalihan pengelolaan PTPN II (Sumut)  Wilayah Tengah  Langkat ke perusahaan PT LNK Malaysia.
                                   4.    Kompilasi data dari berbagai sumber.
                                   5.    Lihat Saurlin Siagian. 2012. Landgrabbing Di Sumatera Utara.
                                   7.    Dikutip dari http://economy.okezone.com/read/2012/11/04/20/713453/redirect, diakses pada 19 Novemeber 2013.
                                   8.    Dikutip dari : http://energitoday.com/2013/11/10/pertagas-bangun-pipa-di-sei-mangkei-175-km/, diakses pada 19 November 2013 dan
                                      http://www.kabarbumn.com/read-news-4-0-734-ptpn-iii-segera-bangun-jalur-kereta-dan-wwtp-di-sei-mangkei.html#.UpbNqyfqdqg,
                                      diakses pada 14 November 2013.
                                   9.   Dikutip dari : http://aseannews.co/index.php?option=com_content&view=article&id=3444:tiga-proyek-infrastruktur-kek-sei-mangkei-
                                      resmi-ground-breaking&catid=34:indonesia-national&Itemid=185, diakses pada 19 November 2013.
                                   10. Dikutip dari: http://www.infosawit.com/index.php/berita-lintas/836-dibangun-jalur-kereta-api-sei-mangkei-kuala-tanjung, diakses pada
                                     10 November 2013.
                                   11. Dikutip dari : http://www.bisnis-sumatra.com/index.php/2013/07/kek-sei-mangkei-pelabuhan-kuala-tanjung-jalur-kereta-api-
                                     terkendala-pembebasan-lahan/, diakses pada 10 November 2013.
                                   12. Wawancara dengan buruh pembangunan infrastruktur PT Unilever..
                                   13. Lihat Jan Breman. 1997. Menjinakkan Sang Kuli, Politik Kolonial, Tuan Kebun, dan Kuli di Sumatera Timur pada awal Abad ke 20, hlm xx.
                                     Jakarta: Penerbit Grafiti.
                                   14. Ann Stoler. 2005. Kapitalisme dan Konfrontasi di Sabuk Perkebunan Sumatera, 1870-1979, hlm 48-49.  Yogyakarta: Karsa.
                                   15. Position Paper No. 1/2010, Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Kawasan Perkebunan Kelapa Sawit PT PP Lonsum Tbk-Sumatera Utara,
                                     hlm 35-38.  Elsam: February 2010.
                                   16. Lihat Saurlin Siagian dkk. 2011.  Hilangnya Nalar, Fakta-Fakta Temuan Pelanggaran hak Asasi Manusia Berkaitan Dengan Perkebunan
                                     Sawit di Indonesia, Studi Kasus Labuhanbatu.
                                   17. Lihat Manginar Situmorang dan Hotler Parsaoran Sitorus. 2009.  Sistem Pengupahan di Perkebunan,  hlml 78. KPS.
                                   18. Wawancara dengan Sk, buruh pemanen PT Socfindo Bangun Bandar Serdang Bedagai.
                                   19. Wawancara dengan As, buruh pemanen PT Sonfindo Bangun Bandar Serdang Bedagai.
                                   20.  Wawancara dengan Nr, buruh pemanen PT Lonsum Rambung Sialang.
                                   21. Wawancara dengan buruh pemanen PT Lonsum Rambung Sialang-tidak mau disebutkan namanya.
                                   22. Wawancara dengan Sg, pemanen PT Socfindo Bangun Bandar.
                                   23. Wawancara dengan Kl, pemanen PT BSP Kuala Piasa Asahan.
                                   24. Wawancara dengan Su, pemanen PT BSP Kuala Piasa.
                                   25. Wawancara dengan Jt, pemanen PT Socfindo Bangun Bandar.
                                   26. Lihat  Manginar Situmorang dkk. 2009. Daya Lenting Petani Pangan dan Petani Kelapa Sawit : Studi Kasus di kabupaten Serdang Bedagai
                                     dan Langkat. (naskah belum diterbitkan).
   169   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179