Page 17 - Potret Perjuangan Bapak Hukum Agraria Prof. Boedi Harsono
P. 17
Oloan Sitorus & Taufik N. Huda
(DPR GR). RUU itu akhirnya disetujui DPR GR tanggal 24 Septem-
ber 1960 dalam Lembaran Negara No. 104 Tahun 1960 sebagai
Undang-undang (UU) No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok-pokok Agraria, atau yang dikenal dengan UUPA. UUPA
diikuti oleh Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No.
56 Tahun 1960 (yang dikenal dengan UU Landreform). Sejak saat
itu, tanggal 24 September (hari lahirnya UUPA) ditetapkan sebagai
Hari Tani. 2
Dengan latarbelakang nasionalisme yang pekat, penetapan
UUPA secara tuntas melakukan penjebolan Hukum Agraria
Kolonial yang bersendikan pemerintahan jajahan, bersifat dualis-
me, asing, serta tidak menjamin kepastian hukum bagi rakyat asli.
Dengan penetapan UUPA, secara sekaligus juga diletakkan dasar-
dasar Hukum Agraria Nasional yang menjadi alat pembawa
kemakmuran bagi rakyat; diadakan kesatuan dan kesederhanaan;
dan diberikan kepastian hukum hak-hak atas tanah bagi rakyat. 3
Sosok Boedi Harsono terlibat penuh dalam proses penyusunan
UUPA tersebut. Bahkan, Boedi Harsono juga secara langsung
berkiprah di jajaran birokrasi keagrariaan melaksanakan UUPA
dan berbagai aturan pelaksanaannya sampai berakhir tanggung-
jawab formalnya sebagai birokrat keagrariaan. Selain itu, Boedi
Harsono juga berbakti di bidang pendidikan, dalam hal ini pendi-
dikan tinggi hukum. Beliau ditugaskan untuk mendisain Mata
Kuliah Hukum Agraria sebagai mata kuliah mandiri. Sebagaimana
diketahui, sebelumnya materi Hukum Agraria diberikan secara
2 Lihat Iman Soetiknjo, Politik Agraria Nasional, Hubungan Manusia dengan
Tanah yang Berdasarkan Pancasila, Cetakan Pertama, Yogyakarta, UGM Press,
1994.
3 Penjelasan Umum UUPA Bagian A, Poin 1.
4