Page 18 - Potret Perjuangan Bapak Hukum Agraria Prof. Boedi Harsono
P. 18
Potret Perjuangan Bapak Hukum Agraria ....
sporadis di dalam berbagai mata kuliah, seperti Hukum Adat
(materi Hukum Tanah Adat), Hukum Perdata Barat (materi Hukum
Tanah Barat), Hukum Administrasi Negara (materi Hukum Tanah
Administratif), Hukum Tata Negara (materi Hukum Tanah
Swapraja), dan Hukum Antar Golongan (materi Hukum Tanah
Antar Golongan). Sifat sporadis dari substansi Hukum Agraria
adalah dampak ikutan dari dualisme Hukum Agraria sebelum
UUPA.
Demikianlah, maka untuk pertama kali Mata Kuliah Hukum
Agraria sebagai mata kuliah mandiri dimulai di Fakultas Hukum
Universitas Indonesia (FH UI) berdasarkan Keputusan Dewan
Guru Besar Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat tanggal
9 September 1962. Oleh pihak UI, Boedi Harsono ditugaskan untuk
menyusun silabus dan mengelola mata kuliah tersebut. Pada tahun
1963, Mata Kuliah Hukum Agraria sebagai mata kuliah mandiri
kemudian diberikan juga di Universitas Res Publika (yang
kemudian dikenal dengan Universitas Trisakti). Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa Boedi Harsonolah yang meletakkan “state
of the art” kajian Hukum Agraria Indonesia.
Pengabdian Boedi Harsono untuk bangsa dan negara terus
berlangsung, mengalir melintasi jaman: birokrasi keagrariaan dan
pendidikan. Meskipun pada tanggal 31 Mei 1979 tugas formal
beliau berakhir, setelah mengabdi 36 tahun di birokrasi keagra-
riaan, namun beliau tetap melanjutkan pengabdiannya pada
otoritas pertanahan. Ketika Badan Pertanahan Nasional (BPN)
dibentuk tahun 1988, Boedi Harsono diangkat sebagai Penasihat
Ahli, kemudian menjadi Penasihat Ahli Menteri Negara Agraria/
Kepala BPN. Pengabdian Boedi Harsono di bidang pendidikan
semakin dikukuhkan dengan diangkatnya beliau sebagai Guru
Besar Luar Biasa dalam Mata Pelajaran Hukum Agraria pada FH
5