Page 47 - Potret Perjuangan Bapak Hukum Agraria Prof. Boedi Harsono
P. 47

Oloan Sitorus & Taufik N. Huda

            Belanda-Cina). Suatu badan yang lebih khusus lagi Luchtber-
            schemmings Dienst yang beranggotakan anak-anak sekolah, orang
            tua, dan wanita dibentuk. Para siswa sekolah juga turut dimo-
            bilisasi ke dalam badan ini, tak terkecuali siswa MOSVIA. Tugas
            utamanya adalah memberitahu tentang datangnya pesawat-
            pesawat terbang musuh. 52
                Seperti siswa MOSVIA lainnya, Boedi Harsono juga dilibur-
            kan dari pendidikan dan ditugaskan menjadi pengawas serangan
            udara. Pada suatu ketika pesawat Jepang menyerang dan
            menjatuhkan bom di tempat Boedi bertugas dan menghancurkan
            sebuah gedung. Beruntung Boedi tidak sedang berada dalam
            gedung tersebut. Salah satu adik kelasnya, Soemarsono menjadi
            korban dan menderita luka-luka, segera Boedi membawanya ke
            rumah sakit. Kelak Soemarsono akan menjadi adik ipar Boedi
            Harsono. 53
                Sungguhpun begitu, pertahanan yang digalang Belanda ber-
            sama Inggris, Amerika Serikat dan Australia (ABDA; America, Brit-
            ish, Dutch, Australia) bukan tandingan gelombang serbuan ar-
            mada Jepang. Dalam waktu singkat daerah Hindia Belanda satu
            persatu mulai jatuh; Tarakan, Balikpapan, Kendari, dan Ambon
            jatuh di bulan Januari 1942. Awal Maret tentara Jepang telah men-
            darat di Jawa dan terus bergerak menghancurkan tentara Belanda
            di pedalaman. Akhirnya pada tanggal 7 Maret 1942 Jenderal Ter

                52  Ibid. hlm. 214. Saat itu suasana mulai panas, orang-orang mulai membuat
            tempat-tempat perlindungan berupa lubang bawah tanah, selain itu pemerintah
            juga kadang melakukan simulasi serangan udara. Beberapa penduduk yang kaya
            mulai mengungsi ke daerah pegunungan (Puncak, Kopeng, Tretes) yang dianggap
            aman dari serangan udara karena ketinggiannya.
                53  Wawancara dengan Boedi Harsono tanggal 24 April 2009 di rumah, Jalan
            Musi 28, Jakarta.

            34
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52