Page 37 - Permasalahan Surat Ijin Memakai Tanah Negara sebagai Alas Hak dalam Pendaftaran Tanah di Kota Tarakan
P. 37

Acapkali GS dibuat asal-asalan, petugas waktu itu tidak mendatangi
             langsung lokasi bidang tanah, dan pengukurannya diserahkan kepada
             pihak ketiga yang tidak berwenang dan kompeten dalam pengukuran
             kadastral dan penyelidikan riwayat tanah. Suatu ketika pernah dijumpai
             orang yang berprofesi tukang ojek di pelabuhan penyeberangan, telah
             mengukur bidang tanah dari ’job’ yang diterima dari petugas Kantah
             Kabupaten Bulungan.’Dilihat dari satelit’ merupakan istilah yang
             digunakan atas ketidakseriusan petugas ukur Kantah Kabupaten Bulungan
             yang tidak mendatangi dan mengukur bidang tanah di Pulau Tarakan dan
             daerah-daerah lain yang jauh dari kantor pelayanan. Atas hal-hal yang
             menyimpang dalam pengadaan GS itu, maka Kantah Kota Tarakan tidak
             lagi menerima GS sebagai ’alas hak’ dalam pendaftaran tanah.

                   Memperhatikan bukti-bukti penguasaan tanah di Kota Tarakan
             yang tidak berkepastian dan menggejalanya penguasaan tanah yang
             tidak tertib, maka Pemko Tarakan telah mengambil kebijakan dengan
             mengeluarkan SIM-TN. Saat ini, SIM-TN merupakan ’alas hak’ yang
             paling banyak diajukan oleh masyarakat dalam pendaftaran tanah pertama
             kali untuk mendapatkan sertipikat hak atas tanah di Kantah. Di samping
             SIM-TN, masih terdapat ’alas hak’ berupa SKT yang dikeluarkan Desa
             dan dikuatkan Camat. SKT yang diajukan sebagai ’alas hak’ tidak terlalu
             banyak. Kantah Kota Tarakan sangat berhati-hati dalam menerima SKT
             ini.
                   Ada ketentuan dalam penggunaan ’alas hak’ berupa SKT, yaitu
             hanya pada tanah-tanah yang telah dibuka sebelum tahun 1990-an, atau
             telah terjadi penguasaan selama 20 tahun. Kehati-hatian diterapkan betul
             dengan mencermati setiap SKT, jika meragukan atau dinilai ada keganjilan
             pada SKT, maka berkas permohonan dikembalikan ke pemohon atau
             dicek langsung oleh Kantah ke pihak kelurahan yang mengeluarkan surat-
             surat tanah tersebut. Jika sangat meragukan dan tidak logis maka kepada
             pemohon disarankan untuk membuat SIM-TN yang setelah 2 tahun dapat
             digunakan sebagai ’alas hak’. Untuk bidang tanah yang sudah digarap dan
             menghasilkan, maka SIM-TN dapat langsung digunakan sebagai ’alas
             hak’. Dalam arti demikian, SKT yang dibuat pada tahun-tahun 1990-an
             dan setelahnya tidak diterima lagi sebagai ’alas hak’, dan kepada pemohon
             diminta untuk membuat SIM-TN sebagai ’alas hak’.






             28     Permasalahan Surat Ijin Memakai Tanah Negara
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42