Page 136 - Reforma Agraria (Penyelesaian Mandat Konstitusi)
P. 136

M. Nazir Salim & Westi Utami

























                   Gambar 18. Capaian Izin Perhutanan Sosial Tahun 2007-2019.
                           Sumber: http://pkps.menlhk.go.id/#piaps

                Jika melihat gambar di atas yang dilaporkan secara resmi oleh KLHK
            pada periode 2007-2019, capaian PS dalam kurun 3 tahun terakhir (2015-
            2019) cukup signifikan, sekalipun belum dilihat secara detail dampak
            langsungnya terhadap peningkatan ekonomi masyarakat, karena butuh
            penelitian lebih lanjut. Namun dari angka kuantitatif tersebut, capaian
            3.29 juta hektar bukan angka yang kecil dan akan banyak merubah skema
            indeks penguasaan lahan khususnya di Jawa. Secara statistik, KLHK
            menyampaikan dalam bukunya The State of Indonesia’s forests 2018 seba-
            gai bentuk publikasi resmi negara sebagai berikut: izin yang diterbitkan
            kepada masyarakat untuk mengelola hutan mencapai 1.558.453,58 hektar,
            yang terdiri atas 969.215,18 hektar untuk areal Hutan Desa (HD), 337.142,51
            hektar adalah untuk areal HKm, 99.709,87 hektar untuk areal HTR;
            102.000,08 hektar untuk hutan kemitraan, 22.435,59 hektar adalah untuk
            areal Izin Pemanfaatan Perhutanan Sosial (IPHPS);  dan seluas
            27.950,3493. Untuk Hutan Adat, sejauh ini capaiannya juga cukup besar,
            antara yang sudah ditetapkan dengan yang sudah dicadangkan mencapai
            27.950,34 hektar. Akan tetapi, khusus Hutan Adat, capaian tersebut jauh
            dari potensi Hutan Adat yang diusulkan oleh Koalisi Masyarakat Sipil
            sekitar 6,7 juta hektar dengan melibatkan 1516 komunitas adat (Wibowo
            2019, 36). Capaian secara rinci bisa dilihat dalam Tabel 6 di bawah.


              108
   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141