Page 17 - Reforma Agraria (Penyelesaian Mandat Konstitusi)
P. 17

Reforma Agraria: Menyelesaikan Mandat Konstitusi

               berkisar tentang pentingnya payung hukum pelaksanaan RA, seperti
               TAP MPR IX/2001 hingga  Keputusan MK  No. 35/2012  yang
               mengukuhkan keberadaan masyarakat hukum adat. Hingga
               pemerintahan hari ini permasalahan hukum agraria menjadi tema
               utama yang membawa ge(mer)lap perbincangan RA. Politik agraria
               sedikit luput dari perbincangan, akibat dikembangkan skema dari
               redistribusi hak kepemilikan ke izin pemanfaatan.

                   Pemerintahan Jokowi-JK menjawab problem dasar persoalan
               agraria Indonesia. Melalui Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
               Pertanahan Nasional  (Kementerian  ATR/BPN)  Presiden  Jokowi
               menargetkan 9 Juta hektar tanah yang akan didistribusikan dan 12,7
                                                        3
               juta hektar tanah untuk Perhutanan Sosial.  Program 9 juta hektar
               yang diagendakan ATR/BPN hanya sekitar 4.5 juta hektar, karena
               separuhnya dalam agenda resmi adalah legalisasi aset (0,4 juta hektar
               yang bersumber dari tanah eks HGU habis, dan tanah terlantar serta
               4,1 juta hektar berasal dari pelepasan kawasan hutan) masih jauh dari
               harapan. Sementara untuk Perhutanan Sosial berhasil mendistri-
               busikan tanah  hutan sekitar  3,2  Juta  hektar.  Perbincangan level
                                                          4
               birokrasi ini mengarah pada bukan RA dalam pengertian substantif,
               tetapi administratif.

                   Buku ini juga mampu menghantarkan pembaca untuk memahami
               praktek administrasi birokrasi yang memiliki logika sendiri. RA menurut
               logika administrasi birokrasi. Merujuk pada Perpres No. 88/2017 secara
               umum menawarkan dua skema penyelesaian, (i) mekanisme pemberian
               sertifikat hak milik, (ii) mekanisme Perhutanan Sosial.  Praktek politik
                                                                5



                   3  Perhutanan Sosial memiliki semangat untuk menjawab kebutuhan
               masyarakat tani di sekitar hutan. Mereka membutuhkan tanah untuk melanjutkan
               kehidupan dan penghidupannya. Mereka tinggal di sekitar dan/atau dalam
               kawasan hutan namun nir-akses atas memanfaatkan lahan hutan.
                   4  Perhutanan Sosial diharapkan mampu menjembatani persoalan ketersediaan
               tanah untuk masyarakat. Semangatnya adalah memberikan akses kepada masya-
               rakat, khususnya yang tinggal di sekitar dan/atau dalam kawasan hutan.
                   5  Perpres tersebut meneguhkan negara harus hadir. Kehadiran negara akan
               diwujudkan dalam bentuk kelembagaan pelaksana agenda social forestry.

                                                                        xvii
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22