Page 232 - Reforma Agraria (Penyelesaian Mandat Konstitusi)
P. 232

M. Nazir Salim & Westi Utami

            d. Melakukan pengecekan yuridis terhadap dokumen/bukti penguasaan
               tanah dalam kawasan hutan meliputi bagaimana kondisi subyek
               pemohon tanah, apakah mereka memenuhi kriteria penguasaan tanah
               dan bagaimana riwayat/kronologis keberaan penguasaan tanah dalam
               kawasan hutan

            e. Melakukan pengecekan terhadap kondisi lingkungan hidup;
            f.  Di dalam proses inver maka tim juga menetapkan koordinat polygon
               terluar kawasan hutan dan melakukan pengecekan kesesuaian tanda-
               tanda penguasaan tanah.
                Tim Inver PTKH selaku tim yang bertindak langsung di lapangan
            harus memiliki beberapa bekal pengetahuan dan keterampilan. Tim Inver
            dalam sub unit/regu sebelum turun ke lapangan terlebih dahulu diberi-
            kan pembekalan terhadap pola kondisi kawasan hutan dan penggunaan
            dan pemanfaatan peralatan di lapangan. Untuk memudahkan pekerjaan
            di lapang Tim Inver dibekali dengan peta kerja dengan skala 1:1.000 untuk
            cakupan tingkat kota dan peta kerja 1:10.000 untuk kawasan pedesaan
            yang berisi informasi dasar jalan, sungai, batas administrasi. Tim juga
            dibekali dokumen berupa data tematik meliputi: polygon bidang tanah
            yang diusulkan oleh pemohon, peta batas kawasan hutan, perizinan di
            bidang kehutanan agar tidak terjadi tumpang tindih penguasaan tanah,
            penggunaan tanah, peta tutupan lahan, dan disertakan CSRT/Citra satelit
            resolusi tinggi.
                Skema penyelesaian tanah dalam kawasan hutan menjadi bagian
            penting dan pertimbangan di dalam memutuskan status tanah yang telah
            dikuasai oleh masyarakat. Ada beberapa kriteria penyelesaian pola dan
            skema penyelesaian penguasaan tanah dalam kawasan hutan sesuai
            peraturan dan pengalaman Tim Inver Sumatera Selatan. Pertama; Peru-
            bahan Tata Batas Kawasan Hutan. Skema ini berlaku terhadap bidang
            tanah yang telah dikuasai, dimanfaatkan dan/atau telah diberikan hak
            atas tanah di atasnya sebelum bidang tanah tersebut ditunjuk sebagai
            kawasan hutan, karena penunjukan kawasan hutan seringkali terlambat
            dan masyarakat sudah jauh lebih dulu menguasainya. Kondisi ini sering
            dijumpai di lapangan dan seringkali menimbulkan konflik serta perma-
            salahan. Seringkali terjadi, hamparan bidang tanah yang sebelumnya

              204
   227   228   229   230   231   232   233   234   235   236   237