Page 237 - Reforma Agraria (Penyelesaian Mandat Konstitusi)
P. 237

Reforma Agraria: Menyelesaikan Mandat Konstitusi

               apabila masyarakat hutan di Sumatera Selatan masih mengedepankan
               konsep hutan marga yang di dalamnya terdapat hutan larangan.  Skema
               Perhutanan Sosial dan hutan marga ini merupakan upaya untuk melin-
               dungi kawasan hutan khususnya pada kawasan konservasi agar masya-
               rakat secara aktif turut di dalam upaya perlindungan kelestarian hutan
               (Alfitri 2005).

                   Secara keseluruhan, kegiatan inventarisasi dan verifikasi yang dila-
               kukan Tim Inver Sumatera Selatan merupakan upaya untuk memperbaiki
               realitas sosial di masyarakat yang menguasai lahan dalam kawasan hutan.
               Salah satu keuntungan kegiatan Inventarisasi dan Verifikasi ini diha-
               rapkan mampu mengurangi dan menyelesaikan permasalahan pengua-
               saan lahan yang ada pada kawasan hutan. Inver juga mampu mengiven-
               tarisasi dan mengurangi tumpang tindih penguasaan lahan pada kawasan
               hutan terutama permasalahan yang sangat sering terjadi yakni tumpang
               tindih antara masyarakat dengan Hutan tanaman Industri atau perke-
               bunan skala besar. Beberapa kasus di lapangan ditemukan, misalnya Desa
               Bindu di Sumatera Selatan, dimana pada desa tersebut terdapat HTI yang
               beroperasi, begitu juga di Musi Rawas dimana di dalam HTI terdapat
               pemukiman masyarakat.



               D. Problem  Reforma  Agraria di Sumatera Selatan
                   Sumatera Selatan merupakan salah satu pilot project kegiatan inven-
               tarisasi dan verifikasi Kawasan  Hutan dan menjadi contoh dalam
               melaksanakan kebijakan-kebijakan penyelesaian permasalahan kawasan
               hutan. Beberapa BPKH lain yang menjadi pilot project selain Sumatera
               Selatan adalah Sumatera Utara dan Palangkaraya. Kegiatan inventarisasi
               dan verifikasi merupakan kegiatan awal sebelum dilakukan proses
               penetapan perubahan tata batas dan proses lebih lanjut untuk pelepasan
               kawasan hutan sebagai sumber TORA.
                   Ada beberapa problem terkait proses Reforma Agraria dari pelepasan
               kawasan hutan yang ditemui di lapangan yakni adanya perbedaan
               persepsi antara KLHK dengan Kementerian ATR/BPN. Bahwasanya pada
               Kementerian ATR/BPN mengasumsikan dengan adanya revisi SK 3154
               Tahun 2018 Tanah seluas 9000 Ha yang dikeluarkan oleh KLHK merupakan

                                                                        209
   232   233   234   235   236   237   238   239   240   241   242