Page 33 - Pemikiran Agraria Bulaksumur, Telaah Awal Atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo, Masri Singarimbun dan Mubyarto
P. 33
Pemikiran Agraria Bulaksumur
satu hal yang menjadi kebijakan pemerintah Orde Baru.
Buku yang ada di hadapan pembaca ini memperbincangkan
pemikiran ketiga tokoh tersebut, sejauhmana pemikiran mereka
beresonansi dengan studi agraria, sejauhmana pula perhatianya
terhadap isu-isu agraria di masa itu, dan adakah ketiga struktur
pemikiran mereka membangun satu paradigma tertentu atau
secamam school of thought-nya sendiri. Melalui pergulatan ketiga
tokoh ini kita dapat “menonton” bagaimana sebuah diskursus
tentang dunia pedesaan (agraria) dibangun, direproduksi, dise-
barkan luaskan, dan mempengaruhi kebijakan. Apakah ketiga
pemikiran ini dapat disebut sebagai sebuah mazhab tampaknya
masih problematis. Dalam arti, agak kejauhan bila pemikiran
mereka disebut mazhab layaknya Mazhab Frankfurt di Jerman
tetapi bahwa beberapa hal yang harus ada dalam sebuah school of
thought terlihat mengemuka dalam pergulatan pemikiran mereka
(Wiggershaus;1986,2. Hass;1992). Hal-hal itu misalnya kerangka
kelembagaan dalam hal ini adalah pusat studi, sosok intelektual
yang cukup kharismatik baik berperan sebagai managerial schoolar
maupun ideological broker, adanya kerangka keilmuan yang dija-
dikan sebagai kerangka pengetahuan untuk mengkaji kondisi-
kondisi pedesaan (agraria) Indonesia, dan tersedianya media un-
tuk menyebarluaskan pemikiran dan temuan-temuan mereka.
Tetapi sebagai sebuah diskursus, pemikiran mereka beroperasi
sekaligus dalam dua tingkatan yaitu tingkat pembangunan dan
pengembangan gagasan di wilayah kelembagaan masing-masing,
dan meskipun tidak semua tetapi beberapa pemikiran mereka
masuk dan ikut mewarnai diskursus kebijakan di Indonesia baik
melegitimasi kebijakan yang dinilai sesuai dengan karangka aliran
keilmuan mereka atau melakukan kritik terhadap berbagai
kebijakan tersebut.
14