Page 29 - Pemikiran Agraria Bulaksumur, Telaah Awal Atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo, Masri Singarimbun dan Mubyarto
P. 29
Pemikiran Agraria Bulaksumur
mendalam terhadap persoalan-persoalan pedesaan. Melalui
semboyan “Perhebat Integrasi dengan Penelitian!”, kelompok
peneliti yang dipimpin oleh D. N. Aidit, seorang dosen Akademi
Ilmu Sosial “Aliarcham”, melakukan penelitian di beberapa
7
pedesaan Jawa Barat. Penelitian ini mampu manghasilkan
penelitian yang based on rural structural-realities, menginspirasi
lahirnya sebuah pendekatan yang dirasa penting dan baru saat
itu, yakni Participatory Action Research (PAR), sekaligus memberi
rekomendasi-rekomendasi penting hasil identifikasi mereka
terhadap realitas pedesaan. Penelitian ini berangkat dari kepriha-
tinan atas kelemahan pendekatan positivistik, yang hanya
mengandalkan angket dalam pengumpulan data. Kajian empirik
berorientasi lapangan ini menghasilkan sejumlah temuan tentang
diferensiansi kelas sosial di pedesaan; kelompok tunakisma,
kelompok yang terlilit hutang dsb.
#######
Pelembagaan kajian pedesaan (agraria) di Yogyakarta dimu-
lai pada sekitar tahun 1951. Awalnya dibentuk sebuah Panitya
Sosial Research, terutama dalam rangka menjalankan kerjasama
dengan MIT dan “Indonesia Field Team”-nya yang terdiri dari enam
calon Ph.D. dari Harvard, termasuk Hildred dan Clifford Geertz,
Alice Dewey dan Robert Jay. Meskipun kerjasama dengan tim
MIT ambruk, panitia ini terus menjalankan riset dibawah pim-
pinan ahli antropologi M.A. Jaspan. Panitia ini kemudian
ditransformasikan menjadi Lembaga Sosiografi dan Hukum Adat
yang menerbitkan jurnal Sosiografi Indonesia. Sebagai sebuah
7 Simak kesimpulannya dalam Aidit, D. N., Kaum Tani Mengganjang Setan-
setan Desa: Laporan Singkat tentang Hasil Riset Mengenai Keadaan Kaum Tani
dan Gerakan Tani Djawa Barat, Jakarta: Yayasan Pembaruan, 1964
10