Page 25 - Pemikiran Agraria Bulaksumur, Telaah Awal Atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo, Masri Singarimbun dan Mubyarto
P. 25

Pemikiran Agraria Bulaksumur
            land reform. Ketiga pendekatan ini saling tarik- menarik dalam
                                                3
            kontestasi pemikiran agraria internasional.  Sedangkan paradig-
            ma yang berkontestasi adalah antara pandangan populis, neo-
            populis, dan neo-klasik. Penekanan terhadap distribusi tanah,
            sumber-sumber daya produktif lainya dan kekuatan politik yang
            tak setara, serta fokus pada solusi-solusi egalitarian merupakan
            ciri khas dari gagasan populis; sementara penekanan kepada
            ketidaksempurnaan-ketidaksempurnaan faktor pasar dan efisien-
            si jelas merupakan ciri sangat khas dari gagasan neo-klasik
            (Bernstein:2004). Neo-populis lebih percaya bahwa unit usaha
            paling kecil adalah yang paling efisien. Dalam konteks studi
            agraria Indonesia, dalam pandangan Wiradi, jalur transformasi
            agraria kita lebih dekat ke neo-pupolis dengan mengacu pada
            Pasal 33 UUD/1945 dan UUPA 1960, serta peraturan pelaksanaan
            lainya. Persoalanya adalah sejauhmana kehendak politik untuk
            mengoperasionalisasikan model neo-populis itu? 4
                                    #######

                Studi agraria di Indonesia dapat dikatakan pernah ‘tertidur”.
            Sejak tragedi politik 65 banyak pihak mengkait-kaitkan persoalan
            agraria dengan komunisme, kajian terhadap isu ini akhirnya



                3  Lihat Pengantar Noer Fauzi,  Kebangkitan Studi dan Agenda Reforma
            Agraria di Awal Abad Dua Puluh Satu dalam Henry Bernstein,dkk  “Kebangkitan
            Studi Agraria di Abad 21”  (Yogyakarta: STPN, 2008)
                4  Tentang Neo-Populisme Neo-Klasik ini lebih jauh lihat Terence J. Byres,
            Neo-Classical Neo-Populism 25 Years On: Déjà Vu and Déjà Passé.Towards a
            Critique. Journal of Agrarian Change, Vol. 4 Nos. 1 and 2, January and April
            2004, pp. 17-44. Artikel ini berisi kritik terhadap pendekatan neo-populis dengan
            basis contoh-contoh empiris, kemudian ditanggapi oleh Griffin, K.,  A.R. Khan,
            dan A. Ickowitz dalam artikel “In Defence of Neo Classical Neo Populism”
            dalam Jurnal of Agrarian Change 2004 No (4).

            6
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30