Page 100 - Transformasi Masyarakat Indonesia dan Historiografi Indonesia Modern
P. 100

Transformasi Masyarakat Indonesia...

                   pakan aspek sejarah sosial yang sangat penting untuk diung-
                   kap dan disoroti terutama apabila penulisan sejarah harus
                   berkaitan dengan dimensi sosio kultural dari masyarakat
                   yang direkonstruksi.
               8)  Perubahan sosial dan transformasi sosial yang menjadi salah
                   satu segi penting dalam sejarah sosial juga perlu dipergu-
                   nakan dalam penulisan sejarah lokal, terutama apabila
                   menyangkut pembahasan proses modernisasi, indus-
                   trialisasi, urbanisasi, dan edukasi.
               9)  Masalah sosial yang menjadi objek sejarah sosial juga
                   menarik untuk disoroti dalam penulisan sejarah lokal, mi-
                   salnya, masalah KKN, kemiskinan, kriminalitas, perjudian,
                   minuman keras, prostitusi, dislokasi sosial, keterbela-
                   kangan, dan demoralisasi.
               10) Gerakan sosial, gerakan protes, demonstrasi, aksi keke-
                   rasan, aksi penjarahan dan aksi aksi sosial yang sejenis juga
                   merupakan aspek sejarah sosial yang relevan untuk
                   mengungkap dinamika sejarah lokal di Indonesia.


               4. Penutup

                   Diharapkan dengan penggunaan dimensi-dimensi sejarah
               sosial tersebut di atas, program penulisan sejarah lokal akan
               berhasil dengan baik dan bermanfaat tidak hanya bagi kemajuan
               Historiografi Indonesia baru, akan tetapi secara pragmatis juga
               berguna bagi kepentingan otonomi daerah dan pengembangan
               pemahaman sejarah bagi masyarakat luas.



                                                       Jakarta, 16 Juli 2004.


               Daftar Pustaka

               Hobsbawm, E.J. “Trom Social History to History of Society”,
                       dalam P.A. M. Geurts dan F.AM, Messing, Theoretische


                                                                        79
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105