Page 133 - Transformasi Masyarakat Indonesia dan Historiografi Indonesia Modern
P. 133
Djoko Suryo
wujudan ekspresif simbolisme kota ini tidak dapat dipisahkan
dari pengaruh perubahan yang terjadi dalam kehidupan eko-
nomi, sosial dan politik pada masa itu.
Sebagaimana telah dimaklumi, perubahan dramatis dalam
kehidupan ekonomi masyarakat di Indonesia selama masa Orde
Baru pada dasarnya cukup dapat dilacak dalam berbagai sumber
dokumentasi yang terdapat di mana-mana. Salah satu hal yang
ingin dikemukakan di sini adalah bahwa pertumbuhan ekonomi
pada masa itu, pada dasarnya telah menciptakan boom dalam
industri penerbitan buku, majalah, dan surat kabar, yang me-
ningkat dari waktu ke waktu secara pesat. Pasaran komoditi
penerbitan ini pada umumnya adalah golongan menengah kota,
seperti pengusaha, pedagang, birokrat, militer, mahasiswa, sis-
wa-siswa sekolah, dan kaum terpelajar pada umumnya.
Sejajar dengan meningkatnya perkembangan kemampuan
beli golongan menengah ini, berkembang pula kompleks pusat-
pusat perbelanjaan baru, super-market, bazar, mal dan jalan-
jalan yang dipenuhi oleh kendaraan mobil pribadi yang terdapat
di berbagai kota-kota besar di Indonesia. Sementara perluasan
pendidikan pada masa itu telah ikut juga menciptakan perluasan
publik yang melek baca baik di kampung, kota, maupun di desa,
sehingga mampu mendukung perluasan konsumen bagi bahan-
bahan bacaan yang diterbitkan oleh berbagai penerbit. Pada
saat yang sama, tumbuh secara pesat media audio-visual – film,
musik pop, radio dan terutama TV, yang diperkirakan audien-
snya meningkat dua kali lipat pada akhir 1970-an dan awal 1980-
an. Perkembangan tersebut juga merupakan gejala perkem-
bangan baru, yang dapat dikatakan luar biasa ekspansinya dan
besar pengaruhnya terhadap kehidupan di kota.
Hal yang menarik untuk dicatat ialah bahwa perkembangan
yang tampak spektakuler itu pada dasarnya dapat disebutkan
sebagai salah satu unsur perwujudan ekspresi kebudayaan nasio-
nal modern, berbasis kota, yang menggunakan bahasa nasional
Indonesia, dan berasal dari model Barat. Partisipasi aktif pen-
112