Page 169 - Transformasi Masyarakat Indonesia dan Historiografi Indonesia Modern
P. 169

Djoko Suryo

                bergesernya batas nilai kultural telah mengakibatkan terja-
                dinya krisis moral dan rasa ketidakpastian.
            3)  Kebudayaan perlu diartikan juga sebagai penanaman (cul-
                tivation) dan sekarang diartikan transformasi yang sangat
                dibutuhkan untuk menanamkan pemahaman manusia (to
                cultivate human understanding) dan solidaritas bagi perda-
                maian hidup, karena menanam berarti juga mengembang-
                kan, maka kebudayaan berarti pengembangan pikiran
                (minds) dan hati sanubari (hearts) melalui seni dan sastra,
                melalui apresiasi  warisan budaya  yang disampaikan oleh
                generasi masa lampau kepada generasi masa kini dan masa
                depan dan hidup bersama-sama secara harmonis dalam
                kebhinnekaan budaya.
            4)  Masa depan dunia akan meningkatkan pembentukan kesa-
                daran interdependensi antara kebudayaan dan masyarakat
                karena mereka menghadapi tantangan global.
            5)  Pembangunan dan pemeliharaan nilai-nilai kebudayaan di
                masa depan memerlukan  pembaharuan citra, harapan, dan
                entusiasme, terutama bagi generasi muda.
            6)  Diperlukan dialog kebudayaan secara luas agar dapat  mem-
                perluas cakrawala pemahaman dan kesadaran bermasya-
                rakat dan berbudaya yang tinggi.
            7)  Memperkuat social endowment (kemampuan sosial) dengan
                menumbuhkan mutual trust, rasa percaya diri, rasa harga
                diri, rasa solidaritas, dan saling menghormati di lingkungan
                masyarakat, terutama di DIY.
            8)  Menggalakkan penghormatan dan penghargaan terhadap
                nilai-nilai warisan budaya lokal  dan budaya nasional mela-
                lui berbagai program dan kebijakan baik oleh pemerintah
                Propinsi Daerah Istimewa, maupun pemerintah pusat.
            9)  Memberdayakan para intelektual, akademisi, seniman, dan
                agamawan dalam pengembangan, pemeliharaan dan peman-
                faatan kearifan nilai-nilai budaya lokal dalam kehidupan
                bermasyarakat dan berbudaya.

            148
   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174