Page 168 - Transformasi Masyarakat Indonesia dan Historiografi Indonesia Modern
P. 168

Transformasi Masyarakat Indonesia...

               (5) warisan tradisi dan adat-istiadat, dan
               (6) nilai-nilai nasionalisme dan humanisme
               (7) modal sosial ( social capital) atau modal sosial-kultural (socio-
                   cultural capital).
                   Social capital atau socio-cultural capital tersebut di atas pada
               era globalisasi dan era Primacy of Economic Goals pada hakekatnya
               mengalami tantangan dan ancaman, sebagaimana yang sering
               kali terjadi adalah berbenturan, dilupakan atau tidak terpeli-
               hara. Apabila demikian, maka wilayah Propinsi Daerah Istimewa
               Yogyakarta akan terancaam kehilangan keistimewaan jati diri-
               nya dari segi sosial budaya, yaitu sebagai pusat kebudayaan
               dan peradaban, sebagai akibat dari kemerosotan nilai-nilai fun-
               damental yang mengikat integrasi dan rapuhnya ikatan solida-
               ritas sosialnya. Hal ini secara makro sesungguhnya telah tercer-
               min pada fenomena merosotnya akhlak dan moralitas serta
               lemahnya aktualisasi ideologi negara, dan munculnya inersia
               penggerak utama pembaharuan di Indonesia, sehingga masya-
               rakat menjadi apatis dan pesimistis serta menurunnya keperca-
               yaan rakyat terhadap kredibilitas pemimpin dimata rakyat.
               Namun akan menjadi lain apabila harus disadari bahwa  keisti-
               mewaan social – cultural capital jati diri yang dimiliki Yogyakarta
               itu justru yang akan menjadikan  masyarakat Yogyakarta tidak
               akan  tenggelam dalam perjalanan  sejarah masa depan. Dengan
               demikian maka bagaimanakah  keistimewaan jati diri  itu harus
               dapat berlanjut ke masa depan?  Untuk itu ada berbagai strategi
               dan siasat yang perlu dilakukan dan dikembangkan antara lain
               sebagai berikut.
               1)  Menumbuhkan kesadaran dan pemahaman bahwa kebu-
                   dayaan adalah dimensi  fundamental bagi semua segi pem-
                   bangunan masyarakat dan bangsa. Kebudayaan diperlukan
                   dalam peningkatan proses demokratisasi.
               2)  Harus disadari bahwa kebudayaan telah memberikan manu-
                   sia identitas atau jati diri, lokalitas, dan kesadaran akan
                   tujuan hidup individu, masyarakat dan bangsa. Kini,

                                                                        147
   163   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173