Page 222 - Transformasi Masyarakat Indonesia dan Historiografi Indonesia Modern
P. 222
Transformasi Masyarakat Indonesia...
Wong sadulur nadyan sanak dipun urut,
Aja kongsi pisah,
Tan dadi siji pikiring,
Abotipun yen sabiyantu gil karsa.
5. Penutup
Dari uraian singkat tersebut di atas dapat disimpulkan
bahwa penulis naskah Serat Ngabdul Suka secara sadar dan
sengaja menyusun karya tulisnya untuk ditujukan kepada ge-
nerasi penerus yang akan melanjutkan sejarah kehidupan
generasi pendahulu ke masa depan sejarah masyarakat dan
negerinya. Penulis karya serat ini secara filosofis dan historis
menyusun ajaran-ajaran yang mendasar untuk dapat dijadikan
pedoman dan bekal bagi generasi penerusnya. Ini merupakan
salah satu tradisi budaya lama masyarakat nusantara yang tinggi
nilainya dalam mengantisipasi proses regenerasi dan suksesi
dalam proses perjalanan sejarahnya. Proses regenerasi dan suk-
sesi disiasati dengan pemberian bekal dan pedoman pandangan
dunia dan landasan filosofi yang kuat dari generasi pendahulu
kepada generasi penerusnya. Secara tegas dinyatakan agar anak
cucu penulis, dalam hal ini Sultan Hamengku Buwana 1 dan
Hamengku Buwana V, membaca serat ini sebagai pedoman dan
tuntunannya. Ajaran nilai-nilai etika moralitas sosial dan ke-
agamaan secara filosofis sangat ditekankan dalam proses alih
generasi masyarakat lama di Nusantara.
Dari uraian tersebut banyak hikmah dan manfaat yang da-
pat dipetik dari ajaran Serat Ngabdul Suka bagi kepentingan
masyarakat masa kini dalam menghadapi berbagai tantangan
perubahan global. Nilai-nilai ajaran filosofis dari karya serat
ini masih relevan untuk disimak dan dikaji demi kepentingan
persoalan masa kini dan mendatang.
201