Page 227 - Transformasi Masyarakat Indonesia dan Historiografi Indonesia Modern
P. 227

Djoko Suryo

            2.  Gelombang II: Arus Perkembangan dan Bentuk Perwu-
               judan Gagasan  Pembentukan Masyarakat Bertamaddun
               di Nusantara abad ke 18-19

                Periode ini merupakan masa masyarakat Nusantara meng-
            hadapi tantangan baru dalam menghadapi penetrasi proses Wes-
            ternisasi dari Barat melalui proses kolonialisme dan imperialis-
            me yang ditandai dengan  kecenderungan-kecenderungan
            sebagai berikut.
            a. Masuknya orang-orang Barat di perairan Indonesia, mem-
               bawa keseimbangan-keseimbangan baru bagi kehidupan pu-
               sat-pusat Kerajaan Islam yang sebelumnya telah memiliki po-
               sisi penting dalam kehidupan masyarakat dan kebudayaan
               di Indonesia. Masuknya penetrasi dari Barat ini sekaligus
               diikuti dengan masuknya Agama Kristen beserta proses Kris-
               tenisasi di Indonesia.
            b. Kerajaan-kerajaan di berbagai wilayah Indonesia mengalami
               kemunduran dalam mempertahankan hegemoni kekuasaan
               kerajaan dan monopoli aset perekonomiannya atas aksi
               ekspansi kekuasaan Barat terhadap wilayah kekuasaan
               kerajaan-kerajaan di nusanatara.
            c. Penetrasi kekuasaan Barat semakin intensif dan kuat telah
               menjadikan wilayah nusantara bergeser menjadi wilayah Ne-
               gara Kolonial Hindia Belanda (Netherlands Indie) pada abad
               ke 19, diikuti dengan runtuhnya pusat-pusat kekuasaan Kera-
               jaan Islam beserta pusat-pusat kebudayaan dan peradaban
               yang sebelumnya telah tumbuh dan berkembang.
            d. Reaksi masyarakat Indonesia terhadap penetrasi Barat ditan-
               dai dengan pecahnya berbagai peperangan dan pemberon-
               takan, seperti Serangan Mataram terhadap VOC di Batavia
               (1628/1629),  Perang Maluku (1817), Perang Padri (1821-1837),
               Perang Diponegoro (1825-1830), Perang Banjarmasin, Perang
               Makassar, Perang Aceh (1873-1912), dan perang beserta ge-
               rakan-gerakan sosial lainnya yang terjadi semenjak abad ke-
               18 sampai akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Sebagai

            206
   222   223   224   225   226   227   228   229   230   231   232