Page 229 - Transformasi Masyarakat Indonesia dan Historiografi Indonesia Modern
P. 229

Djoko Suryo

            c. Organisasi pergerakan awal yang lebih menekankan gerakan
               perjuangannnya pada segi-segi sosial-ekonomi dan keaga-
               maan, antara lain ialah SDI (Serekat Dagang Islam, lahir 1905),
               yang kemudian berubah menjadi SI (Sarekat Islam) pada 1911.
            d. Organisasi pergerakan awal yang masih bercorak keda-
               erahan, misalnya, ialah organisasi-organisasi pemuda dan
               pelajar daerah, seperti Jong Java (Pemuda  Jawa), Jong Sumatra
               (Pemuda Sumatra), Jong Ambon (Pemuda Ambon), Jong Celebes
               (Pemuda Sulawesi), dsb. Organisasi kepemudaan ini mulai
               marak pada sekitar 1915-an.
            e. Organisasi pergerakan yang telah meningkat lebih maju, yaitu
               organisasi pergerakan yang telah memiliki wawasan perju-
               angannya lebih luas, berskala nasional, berorientasi politik,
               bertujuan untuk mencapai kemerdekaan bangsa dan pendi-
               rian negara merdeka, Negara Bangsa Indonesia. Organisasi
               pergerakan politik ini lahir sejak sekitar 1920-an sampai 1940-
               an, seperti tercermin dalam kelahiran partai-partai politik:
               PNI, PSII, PKI, PSI, Parindra, Masyumi dsb. dan termasuk
               PI (Perhimpunan Indonesia, 1924) dan MIAI (Majlis Islam
               A’laa Indonesia).


            4. Gelombang IV: Arus Pertumbuhan, Perubahan dan
               Bentuk Perwujudan Gagasan Pembentukan Masyarakat
               Bertamaddun Profetik Akhir Abad ke-20 dan Awal Abad
               ke-21

                Periode ini merupakan puncak perkembangan kelahiran or-
            ganisasi pergerakan yang muncul dan berkembang pada masa
            pasca-kolonial, dari sejak kemerdekaan Indonesia pada 1945
            sampai dengan pada masa kini, yaitu pada awal abad ke-21.
            Organisasi massa itu lahir dan berkembang secara masif dan
            dinamis dan mengambil berbagai bentuk serta ragamnya baik
            dalam bentuk partai-partai politik, organisasi sosial, keagamaan,
            maupun organisasi massa non-pemerintah dan lainnya. Orga-
            nisasi-organisasi massa tersebut, tidak jarang syarat dengan

            208
   224   225   226   227   228   229   230   231   232   233   234