Page 217 - Transformasi Masyarakat Indonesia dan Historiografi Indonesia Modern
P. 217

Djoko Suryo

            ceritera ‘Ngabdul Suka”. Nama itu terdiri dari kata “Abdul”
            dan “Sukd’, yang dapat diartikan sebagai “abdi Allah’ yang
            ‘suka beramal sholeh”, sebuah lambang kebesaran hati seorang
            mukmin. Perilakunya ditunjukkan dalam ceritera bahwa Ngabdul
            Suka ikhlas memberikan semua miliknya kepada orang lain yang
            memintanya, termasuk rumah tempat tinggaInya sekalipun. Ia
            ikhIas memberikannnya dan ikhlas menderita sebagai akibat
            keiklasannya. Ini dapat diartikan sebagai sebuah pesan moral
            bagi calon pemimpin yang akan memimpin rakyat atau masya-
            rakatnya yang harus dilandasi dengan moral keshalehan sosial.
                Tema ceriteranya sendiri kemungkinan dipengaruhi oleh
            ceritera-ceritera dari riwayat hidup para Nabi, disamping Nabi
            Muhammad S.A.W, juga Nabi Ayub A.S., atau nabi-nabi lainnya
            yang menjadi sumber acuan penggambaran akhlak mulia. Ceri-
            tera-ceritera dari Timur Tengah lama sering juga dapat menjadi
            inspirasi penciptaan tema ceritera lokal di Nusantara (Serat
            Iskandar Zulkarnaen, misalnya).
                Tema ceritera tentang orang yang bisa berkomunikasi
            dengan binatang, seperti yang ditunjukkan dalam hal komu-
            nikasi antara raden Kasim dengan ikan Kutuk dan kupu-kupu,
            mengingatkan kita kepada ceritera tentang keistimewaan Nabi
            Sulaiman A.S. yang dapat berbicara dengan hewan atau bina-
            tang. Demikian juga tema ceritera pengembaraan atau lelana (per-
            jalanan jauh) untuk berbagai tujuan, termasuk untuk berguru
            mengangsu ilmu, seperti ditunjukkan oleh perjalanan Raden
            Kasim dari tempat satu ke tempat lain untuk berguru pada sang
            pendeta, yaitu Seh Layaran dan lainnya, dalam sastra Jawa lama
            cukup banyak contohnya. Tema ceritera perjalanan Bujangga
                                                              1
            Manik dari tanah Sunda ke Jawa Timur pulang pergi  dan ceri-
            tera tentang Santri Lelana dalam Serat Centhini, kemungkinan
            ikut mengilhami penulis naskah ini untuk memasukkan tema


                1  J. Noorduyn, “Bujangga Manik’s Journeys Through Java”, BKI, Vol.
            138, (1982), pp.413 442.

            196
   212   213   214   215   216   217   218   219   220   221   222