Page 214 - Transformasi Masyarakat Indonesia dan Historiografi Indonesia Modern
P. 214

Transformasi Masyarakat Indonesia...

               dilakukan acara pembahasan tentang kitab hukum pengadilan
               dan masalah kesempurnaan hidup di dunia dan akhirat.
                   Mendengar cita-cita anak bungsunya itu Ngabdul Suka ma-
               rah karena menganggap keinginannya terlalu tinggi dan bukan
               tingkatannya. Anaknya menjelaskan bahwa yang diinginkan itu
               hanya sekedar perumpamaan. Ngabdul Suka tetap tidak suka
               menerimanya dan karena itu anaknya diusir pergi dari rumah-
               nya dan disuruh terjun ke sungai besar serta tinggal di atas
               batu besar yang ada di tengah tengahnya. la melarangnya pergi
               dari batu itu sampai sungainya surut. Ibunya membela, tetapi
               tidak diterima, sehingga ia juga diusir bersama anak bungsunya
               tersebut. Akhirnya keduanya dihukum untuk tinggal di atas
               batu di tengah-tengah sungai besar. Tidak berapa lama ibunya
               meninggal dunia setelah menderita sakit, sehingga Kasim tinggal
               sendirian di atas batu. Setelah tiga bulan lamanya tiba-tiba
               datang 40 bidadari menggodanya, tetapi ia tidak goyah. Akhir-
               nya air sungai surut dan mengering, Kasim turun dari batu yang
               ditempatinya dan pergi berjalan mengikuti alur sungai. la meli-
               hat banyak ikan yang mati karena kekeringan air. Ada sekekor
               ikan kutuk juga hampir mati kekeringan air. Kasim menolongnya
               dengan memindahkannya ke dalam tempat yang berair. Kuthuk
               sangat senang dan bersumpah akan mengabdikan dirinya kepa-
               da Kasim. Ketika Kasim akan pergi, kutuk berdoa mohon perto-
               longan pertama ditujukan kepada Tuhan, kedua kepada Nabi
               Sulaiman, dan ketiga kepada Baginda Kilir (Khidir). Doanya
               dikabulkan dan kutuk bisa menjelma menjadi manusia. la segera
               pergi mengejar perjalanan Kasim dan menyampaikan keinginan-
               nya untuk ikut serta dan mengabdikan diri kepada orang yang
               telah menolongnya. Kasim menerimanya dan ia diberi nama
               Kutuk Jaya. Keduanya meneruskan perjalanan dengan naik tu-
               run gunung dan jurang. Kemudian di tengah perjalanan itu ke-
               duanya melihat seekor kupu-kupu yang terperangkap pada
               suatu jaring, sehingga kupu-kupu tidak bisa bergerak. Kupu-kupu
               segera ditolong dan dilepaskan dari jaring. Kupu-kupu berterima

                                                                        193
   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218   219