Page 70 - Transformasi Masyarakat Indonesia dan Historiografi Indonesia Modern
P. 70

Transformasi Masyarakat Indonesia...

               transportasi yang dibawa oleh proses modernisasi dan
               pembangunan selama itu. Akibatnya, setiap peristiwa yang terjadi
               pada satu tempat di Indonesia akan segera diketahui oleh
               masyarakat di tempat lain, dan sebaliknya. Demikian juga, halnya
               dengan pengaruh yang ditimbulkannya. Bangsa Indonesia,
               dengan demikian, kini tidak lagi sekedar sebagai “komunitas
               imaginer” (“imagined community”) seperti yang disebut Ander-
               son , akan tetapi benar-benar menjadi sebuah komunitas yang
                  30
               aktual, yaitu membuat setiap warga dalam komunitas dapat
               berkomunikasi dan berinteraksi secara intensif. Dengan kata lain,
               masyarakat Indonesia kini tidak hanya akan terintegrasi dalam
               “desa global” seperti disebut di atas, akan tetapi juga terintegrasi
               dalam “desa nasional” (“national village”) yang kini telah terjadi.
               Semuanya ini menjelaskan bahwa masyarakat Indonesia kini
               sesungguhnya telah menjadi masyarakat yang terbuka, kritis dan
               berwawasan luas, sehingga menuntut adanya keterbukaan,
               kebebasan, dan demokrasi dalam berbagai bidang kehidupan.
                   Akan tetapi arus perubahan masyarakat terbuka tersebut
               tidak diikuti oleh proses keterbukaan, transparansi, dan demok-
               ratisasi dalam kehidupan politik, sehingga menimbulkan ben-
               turan, ketegangan, dan konflik yang berkepanjangan selama
               tiga dekade tersebut di atas. Secara umum dapat dikatakan bah-
               wa, selama tiga dekade terakhir proses politik pemerintahan
               cenderung menjadi otoriter, represif dan monolitik serta terpu-
               sat pada satu tangan dan sebuah elite politik kecil. Proses pem-
               bangunan makin lama makin menjadi saluran pemusatan
               kekuasaan pada satu tangan, dan memperkuat kekuasaan birok-
               rasi sehingga pemerintahan negara cenderung bercorak “negara
               birokrasi” (beambtenstaat) seperti yang terjadi pada pemerin-
               tahan negara kolonial yang telah runtuh. Kondisi yang demikian
               itu kiranya telah menjadi salah satu pemicu timbulnya kete-


                   30  B.R.O. Anderson, Imagined Community. Reflection on the Origin and
               Spread of Nationalism (London, New York: Verso, 1987).

                                                                        49
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75