Page 69 - Transformasi Masyarakat Indonesia dan Historiografi Indonesia Modern
P. 69

Djoko Suryo

            yang pernah terjadi pada Peristiwa Tiga Daerah (1945-1946) dan
            peristiwa-peristiwa lainnya, seolah-olah muncul kembali pada
            masa kini. Pada satu sisi sejarah mutakhir dibayangi oleh per-
            ulangan kecenderungan sejarah masa lampau, yang dapat meng-
            ganggu kesinambungan proses perubahan yang menuju kema-
            juan masa depan, di antaranya ialah kecenderungan naik-turun-
            nya kekuasaaan dan pemerintahan yang otoriter, konservatif
            dan neofeodalis, dan represif yang mengakibatkan konflik, kri-
            sis, dan disintegrasi. Situasi krisis yang pernah dihadapi masya-
            rakat Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan sesungguhnya
            cukup berat dibanding pada masa kini, akan tetapi masyarakat
            dan bangsa Indonesia mampu mengatasinya dengan selamat,
            tidak lain karena adanya kesatuan visi, misi, semangat, moral,
            dan ideologi serta tujuan yang jelas menuntun masyarakat untuk
            menghadapinya demi masa depan yang dicita-citakan. Per-
            tanyaannya ialah apakah situasi krisis pada masa kini dihadapi
            oleh masyarakat dan bangsa Indonesia dengan kesatuan dan
            kesamaan visi, semangat, moral dan ideologi yang jelas seperti
            yang dimiliki oleh generasi pendahulunya? Apabila demikian,
            harapan berakhirnya krisis akan segera tercapai. Pada sisi lain,
            maka kesinambungan dan keberlanjutan cita-cita bangsa dan
            negara bangsa yang tersirat dalam pembukaan UUD 1945, yaitu
            membangun bangsa dan negara yang merdeka, mandiri, dan
            demokratis, sesuai dengan tuntutan jaman, perlu terus menjadi
            kesamaan visi dalam mewujudkan sejarah bangsa masa depan.
                Dampak perubahan-perubahan yang ditimbulkan oleh pro-
            ses modernisasi dan pembangunan selama tiga dekade terakhir
            terhadap masyarakat Indonesia memang cukup besar. Secara
            spasial masyarakat Indonesia benar-benar telah terintegrasi dalam
            kesatuan “masyarakat nasional” (“national society”), menurut
                              29
            konsep Daniel Bell,  sebagai akibat dari revolusi komunikasi dan

                29  Daniel Bell, The Cultural Contradictions of Capitalism (New York:
            Basic Books., Publisher, 1978), hlm. 194.

            48
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74