Page 65 - Transformasi Masyarakat Indonesia dan Historiografi Indonesia Modern
P. 65

Djoko Suryo

                Seperti telah dikemukakan di atas perjalanan kehidupan
            negara bangsa dari semenjak kelahirannya hingga masa kini,
            pada dasarnya berlangsung secara dinamis, yaitu penuh peru-
            bahan dan kelangsungan, pergumulan dan kedamaian, kete-
            gangan dan ketenangan, dan konflik dan konsensus. Perjalanan
            sejarah yang ditempuhnya selama 53 tahun ini, dapat dikatakan
            tidak selalu mulus, karena harus banyak melintasi fase-fase
            kritis, penuh konflik, penuh tantangan disintegratif, dan situasi
            krisis. Fase-fase kritis tersebut, diantaranya adalah fase revolusi
            kemerdekaan (1945 – 1949), fase pasca revolusi kemerdekaan
            (1950 – 1957; 1957 – 1965), fase Orde Baru (1966 – 1990-an), dan
            fase mutakhir (1997/1998). Fase pertama, yaitu periode revolusi
            kemerdekaan (1945 – 1949), merupakan fase awal negara repub-
            lik muda yang masih lemah dalam segala-galanya, kecuali se-
            mangat perjuangan dan nasionalisme yang tinggi, harus meng-
            hadapi tantangan dan ancaman besar secara internal dan ekster-
            nal yang akan menghancurkan negara proklamasi. Secara ekster-
            nal republik muda harus menghadapai tantangan kehadiran
            kembali penjajah Belanda, dan pengakuan internasional tentang
            keabsahan sebagai negara merdeka. Secara internal negara baru
            harus menghadapi situasi kacau balau (disorder) sebagai akibat
            dari arus perubahan dan perombakan total, diskontinuitas dan
            aksi kekerasan (violence) sebagai ciri revolusi , yang timbul
                                                         24
            secara mendadak dan cepat. Selain itu, berbagai ketegangan,
            konflik, dan perbedaan sikap antara golongan pro dan kontra
            revolusi, pro dan kontra republik, perjuangan senjata dan diplo-
            masi, revolusi sosial dan yang menentangnya, generasi muda
            dan generasi tua, aliran kiri dan kanan, kekuatan Islam dan
            sekular, dan sebagainya, menjadi persoalan yang harus dihadapi
            oleh republik muda. Wajah revolusi pada masa itu dapat dite-



                24  S.N. Eisenstadt, Revolution and the Transformation of Societies, A Com-
            parative Study of Civilizations (New York & London: The Free Press, Collier
            Macmillan Publischers, 1978), hlm. 2-3.

            44
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70