Page 60 - Transformasi Masyarakat Indonesia dan Historiografi Indonesia Modern
P. 60
Transformasi Masyarakat Indonesia...
Indonesia yang disertai dengan keruntuhan hegemoni Pax-
Neerlandica pada pertengahan kedua abad ke 20, merupakan
peristiwa bersejarah yang bermakna luas bagi perjalanan sejarah
masyarakat dan Bangsa Indonesia. Peristiwa historis ini pada
hakekatnya selain menjadi tonggak sejarah sekaligus menjadi
simbol proses transformasi dan integrasi masyarakat Indone-
sia dari masyarakat tradisional ke masyarakat kolonial menuju
ke masyarakat Indonesia modern (modern society), yaitu ma-
syarakat bangsa. Menurut Wertheim proses transisi dari masya-
rakat Indonesia transisional menuju ke arah masyarakat Indo-
nesia Baru telah terjadi pada abad ke-19, ditandai dengan terja-
dinya pergeseran-pergeseran dalam kehidupan politik, ekono-
mi, sosial dan kultural. Abad ke 19 juga telah menjadi abad
18
transformasi politik dari kekuasaan pemerintahan negara tradi-
sional (kerajaan) ke kekuasaan pemerintahan negara Kolonial
Belanda (Nederlandsch Indie), yang kemudian berganti ke keku-
asaan pemerintahan negara bangsa pada pertengahan abad ke
20. Dengan demikian, sebelum masyarakat dan bangsa Indonesia
mengenal sistem politik pemerintahan modern dalam bentuk
negara nation yang demokratis, telah lebih dahulu mengenal
dua sistem politik pemerintahan kerajaan tradisional (monar-
chy) dan pemerintahan kolonial yang sangat mendalam penga-
ruhnya terhadap kehidupan masyarakat dan kebudayaannya.
Dua sistem politik pemerintahan kerajaan Hindu-Buda (Sriwi-
jaya-Majapahit, abad ke 7-15) dan kerajaan Islam/Kesultanan
(abad ke 16-18) telah melandasi formasi masyarakat dan kebu-
dayaan Indonesia pada masa pra-kolonial-modern.
Kita semua maklum, bahwa proses terbentuknya Bangsa
dan Negara Republik Indonesia yang diproklamirkan pada tang-
gal 17 Agustus 1945, merupakan proses perwujudan perjuangan
yang panjang dan merupakan hasil proses sejarah yang dinamis
18 W.F. Wertheim, Indonesian Society in Transition. A study of Social
Change (The Hague, Bandung: W. van Hoeve, Ltd., 1956).
39