Page 62 - Transformasi Masyarakat Indonesia dan Historiografi Indonesia Modern
P. 62
Transformasi Masyarakat Indonesia...
interaksi perdagangan dan pelayaran di Nusantara dan Asia
Tenggara pada abad ke 15-16 dan sebelumnya atau sesudahnya,
juga menimbulkan proses integrasi spasial dan perekonomian
masyarakat Nusantara. J.C. Van Leur telah menggambarkan
betapa mantapnya masyarakat Indonesia pada masa itu telah
terintegrasi dalam aktivitas perdagangan dan pelayaran inter-
nasional di Asia Tenggara yang menghubungkan dunia Asia
Barat, Eropa, dan Asia Timur. Hal ini sekaligus menjelaskan
19
tentang awal terjadinya proses internasionalisasi dan globalisasi
yang dialami masyarakat Nusantara pada masa itu, yang pada
masa kemudian memberikan pengalaman budaya yang luas.
Selanjutnya, kekuatan arus besar (mainstream) tradisi keagamaan
(Hindu-Budha dan Islam) ikut menjadi jembatan dan perekat
integrasi spasial, sosial maupun kultural. Tidak dapat diingkari
bahwa kekuatan-kekuatan eksogen yang datang dari kekuasaan
politik kolonial telah menimbulkan kontra-aksi yang mendo-
rong proses integrasi, sebagaimana tercermin dari peristiwa
perang-perang perlawanan terhadap pemerintah kolonial pada
abad ke 19, dan lahirnya nasionalisme pada awal abad ke 20.
Secara prosesual dinamika menuju integrasi, sesungguhnya
juga dapat dilihat dari proses kelahiran negara-negara tradi-
sional, negara kolonial, sampai dengan masa terbentuknya
negara nation Indonesia. Seperti halnya Toynbee menggambar-
kan adanya pola tantangan-jawaban (challenge and response) dalam
proses pertumbuhan peradaban besar, maka pertumbuhan dan
20
perkembangan negara kita tersebut juga tidak lepas dari
pergulatan dan pergumulan dalam menghadapi tuntutan dan
tantangan jamannya, yang secara sentrifugal maupun sentripetal
terus menerus berkesinambungan terjadi dari masa ke masa.
Pengalaman sejarah menujukkan bahwa dalam proses perjalanan
19 J.C. Van Leur, Indonesian Trade and Society. Essy in Asian Social and
Economic History (Leiden: KITLV, 1983).
20 Breisacht, op.cit., hlm. 398-399.
41