Page 56 - Transformasi Masyarakat Indonesia dan Historiografi Indonesia Modern
P. 56

Transformasi Masyarakat Indonesia...

               lain, seperti yang terjadi di Irlandia Utara dan Iran-Irak.
                   Seperti halnya Huntington, Robert Kaplan dalam “The Com-
               ing of Anarchy” berpendapat bahwa masyarakat dunia juga akan
               terpecah-pecah menurut garis kebudayaan dan kesatuan-
               kesatuan budaya yang kecil-kecil. Demikian juga penulis lain,
               Hans Magnus Entzensberger beranggapan bahwa dunia masa
               pasca Pasca Perang Dingin mengahadapi periode  anomic vio-
               lence yang ditandai dengan adanya kelompok-kelompok masya-
               rakat kecil yang tidak terorganisasi dan bertikai satu sama lain
               tentang hal yang tidak jelas, seperti halnya yang terjadi di Afga-
               nistan.
                   Apabila disimak baik pandangan Fukuyama, Ohmae, Hun-
               tington maupun pandangan yang terakhir, semuanya memuat
               perspektif sejarah pesimis dan Eropasentris di dalam melihat
               dinamika sejarah global mutakhir. Pada satu pihak, mereka me-
               mandang perkembangan masyarakat dunia pada masa kini
               berada dalam titik kemunduran dan kehancuran, dan pada pihak
               lain, mereka terpengaruh oleh visi Eropasentrisme yang meman-
               dang Barat modern menjadi pusat dan puncak sejarah masya-
               rakat di dunia, bahkan termasuk pada masa kini Barat dipan-
               dang menjadi pangkal pergeseran kekuasaan global (gobal power)
               dari Barat ke Timur. Pandangan “berakhirnya sejarah” bukanlah
               hal baru, karena sebelumnya Jean Baudrillard (1980-an), seorang
               posmodernist radikal, juga mengemukakan konsep dan pan-
               dangan yang sama.  Pandangan ini pada dasarnya juga telah
                                  13
               tercakup dalam model teori sejarah siklis dari Oswald Spengler
               (1880-1936) dalam karyanya The Decline of The West, yang juga
               dilandasi oleh pengaruh unsur filsafat pesimisme sejarah dari
               masa sebelumnya, Spengler menggambarkan Dunia Barat seba-
               gai pemilik kebudayaan tertinggi di dunia mengalami kerun-
               tuhan setelah mencapai masa puncaknya. Apabila Spengler


                   13  Steven Best, The Politics of Historical Vision (New York, London: the
               Guilford Press, 1995), hlm. X.

                                                                         35
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61