Page 92 - Ranah Studi Agraria: Penguasaan Tanah dan Hubungan Agraris
P. 92
Sistem Tebasan, Bibit Unggul dan ...
sebagian terbesar petani desa tersebut. Jelas bahwa hal ini
merupakan perkembangan yang baru di desa yang besar sekali
pengaruhnya terhadap kehidupan petani, pedagang-perantara,
buruh tani dan mungkin juga terhadap kehidupan masyarakat
pedesaan. Kendati begitu, sukar sekali membuktikan pengaruh
penggunaan bibit unggul dalam perubahan ini, karena peng-
gunaan yang meluas dari bibit unggul tersebut terjadi pada
waktu yang bersamaan dengan munculnya sistim tebasan
(Tabel 2.2.).
Pada saat penjualan padi pada para penebas meningkat
dengan pesatnya, mayoritas terbesar dari petani sampel tersebut
mulai menanam padi dengan jenis bibit unggul (Tabel 2.3.).
Dari petani sampel di Desa No. 1 pada musim hujan 1972/
1973 yang menjual hasil sawahnya kepada penebas, 67% dari
padanya telah menanam padi bibit unggul. Dari petani sampel
di Desa No. 2 pada musim kering 1972 yang menjual kepada
penebas, semuanya menanam padi bibit unggul. Dari petani
sampel di Desa No. 4 yang menjual hasilnya kepada penebas,
64% menanam padi bibit unggul. Hanya di Desa No. 3 petani
sampel yang menanam padi bibit unggul persentasenya rendah,
yaitu hanya 27%. Meskipun hal ini bukan merupakan bukti
yang nyata, namun kecenderungannya jelas menunjukkan bah-
wa jenis bibit unggul telah mendorong penjualan tanaman padi
kepada penebas beberapa hari sebelum panen. Dengan mem-
perhatikan hasil wawancara dengan para petani sampel yang
menjual tanamannya kepada penebas bisa diketahui bahwa
besarnya ukuran sawah yang digarap bukan merupakan faktor
yang mempengaruhi keputusan mereka. Petani sampel telah
dikategorisasikan sedemikian rupa hingga sebagian mewakili
23