Page 128 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 128

Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria 2006-2007

               Parlindungan, A.P. (1989), Hak Pengelolaan menurut Sistem
                       UUPA. Bandung: Mandar Maju.
               Pusat Kajian Pembangunan Masyarakat Atma Jaya (1998),
                       Pola Penguasaan Tanah Masyarakat Tradisional dan
                       Problema Pendaftaran Tanah: Studi Kasus di
                       Sumatera Barat, Kalimantan Tengah dan Nusa
                       Tenggara Barat. Report of Indonesian Land Admin-
                       istration Project-Customary (Adat) Land Rights
                       Studies. Volume 1.
               Safitri, M. 2006. Communal Land Titling in Indonesia:
                       Possibilities and Obstacles for Legal Protection of
                       Adat Communities. Draft concept paper for World
                       Agroforestry Center.
               Soesangobeng, H. (2004), The Possibility and Mode of Regis-
                       tering Adat Title on Land. Paper at the 3  FIG Re-
                                                            rd
                       gional Conference. Jakarta, October 3-7.
               Warren, C. 2002. ‘Membangkitkan Hak Ulayat – Pemetaan
                       Partisipatif, Kedaulatan Masyarakat Adat, dan
                       Peranan Mediatornya pada Era Reformasi. Hal.
                       239-270 dalam Lounela, A. and Zakaria, R.Y.
                       (eds.), Berebut Tanah: Beberapa Kajian Ber-
                       perspektif Kampus dan Kampung. Yogyakarta: In-
                       sist Press.
               Wiwaron, P. et.al. 2005. ‘Penguasaan Tanah Rakyat dan
                       Sumber Daya Alam Lainnya untuk Kepentingan
                       Pembangunan di Kawasan Teluk Bintuni Papua’.
                       Hal. 141-152, dalam Tanah Masih di Langit: Penye-
                       lesaian Masalah Penguasaan Tanah dan Kekayaan
                       Alam di Indonesia yang Tak Kunjung Tuntas di Era
                       Reformasi. Jakarta: Yayasan Kemala.




                                                                   81
   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133